Pages

November 19, 2010

POLARISASI IKATAN KOVALEN

POLARISASI IKATAN KOVALEN

Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita menemui berbagai peristiwa yang berhubungan dengan ilmu kimia. Sebagai contoh :
Mengapa minyak suka laruty dalam air?
Mengapa garam dapur (NaCl) dapat laut dalam air?
Peristiwa itu berkaitan dengan pokok bahasan berikut, yaitu molekul polar dan molekul non polar.
1.Ikatan kovalen polar dan kovalen non polar.
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan pengertian elektronegatifitas, yaitu suatu kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan elektron ikatan.
Perhatikanlah contoh berikut:
a. Apa yang terjadi jika dua atom yang memiliki elektronegatifitas setara saling berikatan?

Meninjau ikatan antara dua atom, A dan B. Tiap atom dapat membentuk ikatan satu sama lain seperti yang ditunjukkan berikut - tetapi ikatan ini tidak relevan dengan alasannya.

Jika atom-atom memiliki elektronegatifitas yang setara, keduanya memiliki kecenderungan yang sama untuk menarik pasangan elektron ikatan, dan karena itu akan ditemukan setengah rata-rata antara kedua atom. Untuk memperoleh jenis ikatan seperti ini, A dan B harus selalu merupakan atom yang sama. Kamu akan menemukan ikatan seperti ini, sebagai contoh, pada molekul H2 atau Cl2 .
Ikatan seperti ini dapat dikatakan sebagai ikatan kovalen "murni" - dimana elektron dibagikan secara rata antara dua atom.

b. Apa yang terjadi jika B sedikit lebih elektronegatif dibandingkan dengan A?

B akan lebih menarik pasangan elektron daripada yang dilakukan oleh A.

Hal ini berarti bahwa ujung ikatan B lebih memberikan kerapatan elektron dibandingkan dengan A dan karena itu menjadikannya sedikit negatif. Pada waktu yang bersamaan, ujung A (lebih pendek elektron) menjadi sedikit positif. Pada diagram, "" (dibaca "delta") berarti "sedikit" - dimana + berarti "sedikit positif".
.
Pada dua contoh diatas kita dapat mengetahui tentang gambaran ikatan polar dan non polar. Pada contoh yang pertama, kedudukan pasangan elektron sudah pasti simestris dengan atom A dan B. dalam molekul tersebut, muatan negatif atau elektron tersebar secara homogen. Ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen non polar.


Sedangkan pada contoh yang kedua, yakni pasangan elekton ikatan lebih tertarik pada atom B, karena B mempunyai daya tarik elektron (elektronegatifitas) lebih besar dari A. sehingga antara A dan B terjadi polarisasi dimana B lebih negatif dari atom A. ikatan seperti ini disebut ikatan kovalen polar. Contoh pada HCl.

Jadi,,makin besar perbedaan keelektronegatifan,makin polar senyawa tersebut,dan sebaliknya jika perbedaan keelektronegatifan kecil,senyawa makin non polar.
Dari skala Pauling,kita memperoleh keelektroneegatifan unsur-unsur misal pada patom H=2,1 ; F=4,0 ; Cl=3,0 ;P=2,8 ;dan I=2,5.Perbedaan antara senyawa halida adalah sebagai berikut:
Senyawa Halida

2.Molekul Polar dan Non Polar
Molekul dengan ikatan kovalen non polar,seperti H2,Cl2,dan N2 sudahlah pasti bersifat non polar.namun sebaliknya,molekul dengan ikatan polar bisa juga bersifat polar dan bisa juga bersifat non polar.Hal ini bergantung pada geometri (bentuk) molekulnya.Meskipun ikatannya bersifat polar,jika molekulnya mempunyai bentuk yang simetris,maka secara keseluruhan molekul tersebut bersifat non polar.

Dari contoh molekul di atas,jika ditinjau dari bentuk molekul,masing-masing molekul mempunyai sifat:
Molekul H2O dan NH3 bersifat polar.
Hal ini dikarenakan ikatan antara O-H pada H2O dan N-H pada NH3 bersifat polar (ada perbedaan keelektronegatifan) dan bentuk molekulnya tidak simetris,sehingga elektron tidak menyebar merata.pada H2O dipol negatif terletak pada atom O,dan dipol positif terletak pada atom H.Sedangkan pada NH3,dipol negatif terletak pada atom Nabi dan dipol positif terletak pada atom H.
Pada molekul BeCl3 dan BF3,meski terdapat perbedaan keelektronegatifan antara Be dengan Cl,dan B dengan F,keduanya bersifat non polar karena bentuk molekulnya simetris,sehingga elektron tersebar secara merata.
Sifat kepolaran dari suatu molekul poliatom dapat dilakukan dengan menggambarkan ikatan polar sebagai suatu vektor,dengan ketenyuan:
1.Arah atom dari muatan + ke atom bermuatan –.
2.Jika resulta vektor dalam suatu molekul sama dengan nol,maka molekul bersifat non polar.
3.Jika resultan vektor dalam suatu molekul tidak sama dengan nol,maka molekul bersifat polar.

3.Menunjukkan Kepolaran
Untuk menyelidiki kepolaran suatu zat,dapat ditentukan dengan mengamati zat tersebut dalam medan magnet.Zat polar akan tertarik ke arah magnet,dan zat yang non polar tidak.Untuk lebih memahami ,lakukanlah percobaan berikut:
MENYELIDIKI SIFAT KEPOLARAN PADA SENYAWA

A. Alat dan Bahan
1.Biuret
2.Statif dan Klem
3.Magnet
4.Air
5.Minyak tanah
6.Alkohol
B. Prosedur
1.Siapkan peralatan biuret,statif,dan klem,kemudian disusun.
2.Masukkan air pada biuret
3.Buka keran biuret.Saat air mulai mengucur,dekatkanlah magnet pada cucuran air tersebut.Perhatikan apakah cucuran air tertarik oleh magnet atau tidak.catat hasilnya.
4.Ulangi percobaan di atas dengan mengganti air dengan minyak tanah dan alkohol.

C. Pengamatan
No.
Larutan
Dibelokkan
Tidak dibelokkan
1
Air


2
Minyak tanah


3
Alkohol


D. Pertanyaan / Analisis data
1.Zat man yang tertarik oleh magnet?
2.Mengapa zat itu tertarik oleh magnet?
E. Kesimpulan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

4. Momen Dipol
Kepolaran juga dapat dinyatakan dalam suatu besaran yang disebut momen dipol,yaitu suatu hasil kali perkalian antara muatan (q) dengan jarak (d) kedua pusat muatan positif dan negatif.Momen dipol merupakan besaran vektor.

Jika senyawa kovalen mempunyai momen dipol besar berarti senyawa tersebut sangat polar.dan jika momen dipol sama dengan nol,maka senyawa bersifat non polar.
Harga momen dipol senyawa dalam satuan debye/D(1D=3.33 x 10-30).
Dari penjelasan di atas,kita dapat menjelaskan mengapa minyak tidak dapat bercampur dengan air,hal ini karena air bersifat polar sedangkan minyak bersifat non polar.zat polar akan cenderung tertarik zat polar juga.Begitu juga dengan zat yang non polar,akan cenderung tertarik pada zat yang non polar juga.Penjelasan serupa pada NaCl yang bersifat polar,maka akan larut pada air yang bersifat polalar pula.

No comments:

Post a Comment