A.
TAWADUK
1.
Pengertian Tawaduk
Tawaduk secara bahasa
artinya rendah hati. Secara istilah tawaduk adalah sikap merendahkan hati, baik
di hadapan Allah SWT maupun sesama manusia. Sikap tawaduk merupakan bagian dari
Akhlakul karimah sehingga sikap dan perilaku manusia kan menjadi lebih baik.
Manusia yang sadar akan hakikat kejadian dirinya tidak akan pernah mempunyai
alasan untuk merasa lebih baik antara yang satu dan yang lainnya.
Firman Allah SWT dalam surah Al Furqan ayat 63.
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ
عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا (٦٣)
Artinya : “Dan
hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila ada orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata yang baik”(QS.Al Furqan :63)
Berdasarkan ayat di
atas, Allah Swt memerintahkan umat-Nya untuk merendahkan hati terhadap sesama
dengan cara mengucapkan kata-kata yang baik dan lemah lembut.
Rasulullah saw dalam
sebuah hadistnya juga menjelaskan bahwa orang-orang yang tawaduk akan diangkat
derajatnya oleh Allah Swt.
ان رسول الله صلى الله عليه و سلم
قال من تواضع لله درجة حتى يجعله في عليين ومن تكبر عل الله درجة وضعه الله حتى يجعله فى اسفل سافلين (رواه احمد(
Artinya : Sesungguhnya
Rosululloh SAW bersabda “Barang siapa yang merendahkan diri di hadapan Allah
SWT,maka Allah akan mengangkat derajatnya pada tempat yang tinggi. Dan barang
siapa yang takabur kepada Allah, maka Allah akan menghinakannya sampai ke
tempat yang serendah-rendahnya”.(HR Ahmad)
Sebagai pelajar muslim,
setinggi apapun ilmu yang kita miliki, sepandai apapun kita disekolah, secantik
apapun paras kita, jika kita tidak menghiasai nya dengan sikap tawaduk maka
semua yang kita miliki akan sia-sia. Oleh karena itu menurut pepatah “Ambilah
pelajaran dari buah padi, semakin berisi semakin merunduk. Semakin orang punya
ilmu tinggi, semakin rendah hati”.
2.
Contoh Perilaku Tawaduk
Contoh seseorang yang menampakkan sikap tawaduk, antara
lain sebagai berikut :
- Seseorang
yang mempersilakan duduk untuk orang alim terlebih dahulu.
- Seseorang
ketika bertemu dengan sesama muslim selalu menampakan wajah yang
berseri-seri, bertutur kata dengan lemah lembut, dan tidak menganggap
dirinya lebih baik dari orang lain.
- Seseorang
yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, tetapi tidak segan untuk
mengunjungi orang-orang yang menjadi bawahannya.
- Seseorang
yang mau duduk, berdiskusi, dan berjalan bersama dengan orang-orang miskin
atau orang-orang cacat.
- Seseorang
yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak
sombong.
B.
TAAT
1.
Pengertian Taat
Taat secara bAhasa
artinya senantiasa tunduk dan patuh. Secara istilah taat adalah tunduk dan
patuh, baik terhadap perintah Allah Swt, Rasul-Nya, maupun ulil amri
(pemimpin).
Firman Allah Swt :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا
اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي
شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(QS An Nisa:59)
Berdasarkan ayat di
atas, Allah Swt memerintahkan kepada orang-orang yang beriman supaya taat
kepada Allah Swt, Rasulullah saw, dan ulil amri (pemimpin).
Dengan demikian perintah ketaatan itu dibagi menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut :
1.
Taat kepada Allah Swt
Taat kepada Allah Swt berarti bahwa setiap mukmin harus
melaksanakan segala perintah-Nya sebagaimana yang terdapat didalam Al qur~an
dan menjauhi larangan-Nya. Karena apapun yang diperintahkan Allah Swt itu
mengandung maslahat (kebaikan) dan apa yang dilarang oleh-Nya mengandung
mudarat (keburukan).
Firman Allah Swt.
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ
لا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ (٣٢)
Artinya : Katakanlah:
"Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (QS Ali Imran:32)
2.
Taat kepada Rasul-Nya
Taat kepada Rasul-Nya berarti setiap mukmin harus
melaksanakan ajaran-ajaran yang terdapat dalam hadist Nabi Muhammad Saw.
Sebagai rasul Allah Swt, beliau mempunyai tugas menyampaikan amanah kepada
umat-Nya. Oleh karena itu, bagi setiap muslim yang taat kepada Allah Swt juga
harus taat kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad
saw)
Firman Allah Swt :
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ
فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلاغُ الْمُبِينُ (١٢)
Artinya : “Dan
taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling
Sesungguhnya kewajiban Rasul kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan
terang.” (QS At Tagabun:12)
3.
Taat kepada Ulil Amri (Pemimpin)
Taat kepada ulil amri berarti setiap mukmin harus taat
kepada peraturan-peraturan pemimpinnya selama tidak menyimpang dari ajaran
islam . Bahkan tidak hanya terhadap pemimpin, tetapi juga orang-orang mempunyai
yang kuasa atau kedudukan lebih tinggi, seperti anak kepada orang tua, murid
kepada guru, istri kepada suami, dan masyarakat kepada pemimpin setempat.
عن ابي عمر رضي الله عنه عن النبي
صل الله عليه و سلم قا ل على المرء المسلم السمع والطاعة فيما احب وكره الا ان
يوءمر بمعصية فلا سمع ولا طاعة (رواه
مسلم)
Artinya : “Dari
Ibnu Umar r.a dari Nabi Muhammad SAW bersabda, Wajib bagi seorang muslim
mendengarkan dan taat sesuai dengan yang ia sukai dan apabila diperintah untuk
menjalankan maksiat jangan dengarkan dan jangan taati.”(HR Muslim)
2.
Contoh Perilaku Taat
Diantara contoh perilaku taat, baik kepada Allah Swt,
Rasulullah Saw, maupun ulil amri adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan rukun iman, yaitu iman kepada Allah Swt,
malaikat, rasul, kitab, qada dan qadar, serta hari akhir.
b. Melaksanakan rukun Islam, yaitu membaca kedua syahadat,
salat, puasa, zakat, dan haji.
c. Menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan
pihak-pihak tertentu yang memiliki kuasa, seperti tidak melanggar peraturan
lalu lintas, tidak berbuat kekerasan, dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan
sosial.
C.
QANAAH
1.
Pengertian Qanaah
Menurut bahasa qanaah
artinya merasa cukup. Menurut Istilah qanaah berarti merasa cukup atas apa yang
telah dikaruniakan Allah Swt kepada kita sehingga mampu menjauhkan diri dari
sifat tamak, sifat tersebut berdasarkan pemahaman bahwa rezeki yang kita dapatkan
sudah menjadi ketentuan Allah Swt. Apapun yang kita terima dari Allah Swt
merupakan karunia yang tiada terhingga. Oleh karena itu, sebagai umat Islam
kita wajib bersyukur kepada-Nya.
Firman Allah Swt :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا
عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ
مُبِينٍ (٦)
Artinya: “Dan
tidak ada sesuatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allahlah yang
memberi rezekinya.”(QS Hud : 6 )
Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap rezeki yang kita
peroleh adalah dari Allah Swt, Akan tetapi, tidak berarti kita harus pasrah
tanpa ada ikhtiar atau usaha, justru kita dituntut untuk berusaha semaksimal
mungkin demi meningkatkan kesejahteraan hidup.
Sifat qanaah tidak
membuat orang mudah putus asa atas ujian dan cobaan yang diberikan Allah Swt,
baik berupa ketakutan, kelaparan, bencana, maupun kekurangan harta benda. Akan
tetapi, mereka akan tetap bersabar menerima ujian tersebut dan tidak patah
semangat untuk menjalani kehidupannya kembali. Hal ini sebagaimana Firman Allah
Swt dalam Al qur`an surah Al
Baqarah:155)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ
وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
(١٥٥)
Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS Al Baqarah:155)
Orang yang memiliki sifat qanaah merasa cukup dengan
apa yang dia dapatkan meskipun sedikit. Dengan demikian, hati kita bisa menjadi
tenang dan jauh dari sifat ketamakan. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad saw,
yang menjelaskan bahwa seseorang yang dapat melaksanakan hidup dengan sifat qanaah,
maka ia termasuk orang-orang yang beruntung.
Sabda Nabi Muhammad SAW.
عن عبدالله ابن عمر رضي الله عنه
قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : قد افلح من اسلم ورزق كفافا وقنعه الله
بما اتاه (رواه مسلم)
Artinya : “dari
Abdillah bin Umar r.a berkata Rosululloh SAW, “Sungguh beruntung orang yang
masuk Islam mendapat rizki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah
Allah berikan kepadanya.”(HR. Muslim)
2.
Contoh Perilaku Qanaah
Diantara beberapa contoh
yang mencerminkan sifat qanaah adalah sebagai berikut :
- Menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang
diberikan Allah Swt.
- Senantiasa berpikir positif menerima
ujian, cobaan, kegagalan, bahkan nikmat dari Allah Swt.
- Bekerja keras dan tetap optimis.
- Tidak berlebih-lebihan artinya
membelanjakan harta sesuai kebutuhan.
D.
SABAR
1. Pengertian
Sabar
Sabar dalam arti bahasa
adalah menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa), dan tabah.
Adapun seara istilah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai
karena mengharap ridlo Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Surah Lukman ayat :
17.
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ
بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ
مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧)
Artinya : “Bersabarlah
terhadap musibah yang menimpa kamu sesungguhnya yang demikian itu adalah
sebaik-baiknya pekerjaan.’ (QS. Luqman : 17)
Dalam ayat tersebut, sebagai muslim kita dituntut untuk
bersabar terhadap musibah atau cobaan, seperti kematian, sakit, kelaparan atau
kegagalan atas sebuah cita-cita.Namun demikian, tidak berarti kita hanya
bersabar terhadap hal-hal yang tidak disukai
tetapi bisa juga berupa hal-hal yang disukai misalnya segala kenikmatan
duniawi. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri dari
memperturutkan hawa nafsu.
Menurut Imam Al Ghazali,
sabar merupakan ciri khas yang dimiliki manusia. Binatang tidak memerlukan
sabar karena diciptakan tunduk sepenuhnya kepada hawa nafsu, bahkan hawa nafsu
itulah satu-satunya yang mendorong binatang untuk bergerak atau diam. Sedangkan
malaikat, tidak memerlukan sifat sabar karena memeng tidak ada hawa nafsu yang
harus dihadapinya. Malaikat cenderung kepada kesucian, sehingga tidak
diperlukan sifat sabar untuk memelihara dan mempertahankan kesuciannya itu.
2. Macam-macam
Sabar
Menurut Yusuf Al Qardawi dalam bukunya As Sabr fi Al
Quran, sabar dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu :
a. Sabar Menerima Cobaan Hidup
Cobaan hidup baik fisik maupun nonfisik akan menimpa semua orang, seperti
lapar, haus, rasa sakit da kerugian harta. (lihat firman Allah SWT QS.Al
Baqarah ayat 155-156). Oleh karena itu, untuk dapat bertahan hidup di dunia ini
dibutuhkan kesabaran dan ketegaran.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ
وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
(١٥٥)الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ
رَاجِعُونَ (١٥٦)
155. dan sungguh akan
Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"
b. Sabar dari Keinginan Hawa Nafsu
Hawa nafsu menginginkan segala macam kenikmatan hidup,
kesenangan dan kemegahan dunia. Untuk mengendalikan segala keinginan itu
diperlukan kesabaran. Jangan sampai keseangan hidup di dunia ini, berupa harta
benda dan anak-aak menyebabkan seseorang lalai dari mengingat Allah SWT. (lihat
firman Allah SWT QS Munafiqun ayat 9)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ
أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ
هُمُ الْخَاسِرُونَ (٩)
9. Hai orang-orang
beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang
merugi.
c. Sabar dalam Taat Kepada Allah SWT.
Dalam hal beribadah kepada Allah SWT juga diperlukan
kesabaran yang berlipat gandsa mengingat banyaknya rintangan yang menggoda,
baik dari dalam maupun dari luar diri kita, seperti rasa malas, mengantuk dan
kesibukan yang menyita waktu kita untuk beribadah. (lihat firman Allah SWT QS.
Maryam : 65)
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا
بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا
(٦٥)
65. Tuhan (yang
menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, Maka
sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu
mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?
d. Sabar dalam Berdakwah
Jalan untuk berdakwah cukup melelahkan dan penuh dengan
ujian, seperti penghinaan dari orang-orang yang menyuklainya. Oleh karena itu
diperlukan kesabaran yang luar biasa dalam diri seorang dai untuk menyampaikan
kebenaran. (lihat firman Allah SWT QS. Luqman : 17)
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧)
17. Hai anakku,
dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah).
e. Sabar dalam Perang
Dalam peperangan sangat diperlukan kesabaran, apalagi
menghadapi musuh yang lebih banyak atau lebih kuat. Sekalipun dalam keaadaan
terdesak, seorang prajurit islam tidak boleh lari meninggalkan medan perang,
kecuali hanya sebagai taktik semata. (lihat firman Allah SWT QS Al Baqarah
:177)
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ
وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ
وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ
وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ
وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
(١٧٧)
177. bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
f. Sabar dalam Pergaulan
Dalam pergaulan sesama manusia, baik antara suami
istri, orang tua dan anak, sesama tetangga, murid dan guru atau dalam
masyarakat yang lebih luas, akan ditemui hal-hal yang tidak menyenangkan atau
menyinggung perasaan. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran supaya tidak cepat
marah atau terhindar dari putusnya hubungan silaturrahmi.(lihat firman Allah
SWT QS An Nisa’ : 19)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَحِلُّ
لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا وَلا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ
مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَعَاشِرُوهُنَّ
بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ
اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا (١٩)
19. Hai orang-orang yang
beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan
janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari
apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian
bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
3. Contoh-contoh
Perilaku Sabar
Berikut ini adalah contoh-contoh yang menampilkan perilaku sabar.
a. Menerima dengan rasa syukur semua nikmat maupun ujian
yang diberikan Allah SWT kepada kita.
b. Mengalah untuk kepentingan orang lain
c. Dapat menguasai nafsu amarah yang ada dalam diri kita
d. Memperhatikan cara bergaul dengan baik di dalam
masyarakat
e. Jangan terlena oleh kehidupan duniawi, seperti harta,
benda atau keluarga
4. Manfaat
Sabar dalam Kehidupan
Sabar memiliki manfaat yang sangat penting dalam
kehidupan ini. Sabar dapat menjadikan kehidupan ini penuh kesejukan, dapat
mengubah dunia penuh kedamaian. Adapun manfaat-manfaat sabar dalam kehidupan
diantaranya :
- Mendorong tercapainya cita-cita
- Mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan
- Memiliki semangat hidup dan tidak mudah
putus asa
- Dapat menciptakan kedamaian hidup
- Terhindar dari hal-hal yang buruk, selamat
dari godaan hawa nafsu