A.
Pengertian Asmaul Husna
Asmaul Husna menurut artinya nama-nama yang baik. Adapun menurut
istilah asmaul Husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah SWT. Sebagai bukti
kemahaagungan dan kesempurnaan-Nya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits
Nabi Muhammad SAW :
عن ابي هريرة ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ان لله تسعة و
تسعين اسما او ما ءىة الا واحدا من احصاها دخل الجنة (رواه البخار و مسلم)
Artinya :”Sesungguhnya Allah SWT mempunyai 99 nama, yaitu seratus
kurang satu,barang siapa yang menghitungnya (menghafalnya) ia masuk surga”. (HR
Buchari dan Muslim)
Senada dengan penjelasan hadist tersebut, Allah SWT berfirman
dalam Al Qur’an Surah Al Hasyr ayat 24
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ
الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (٢٤)
Artinya :”Dialah Allah SWT yang menciptakan, yang mengadakan, yang
membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Dan Dialah Yang Maha
Perkasa Lagi Maha Bijaksana.”(QS Al Hasyr :24)
Asmaul Husna yang berjumlah 99 tersebut hanyalah milik Allah SWT
tidak ada satupun yang memiliki dan menyamai nama-nama tersebut. Oleh karena
itu, manusia sebagai mahluk ciptaan-Nya, diharapkan untuk mengucapkan nama-nama
yang indah dan agung tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya ketika berdzikir tau berdo’a,
nama-nama Asmaul husna kita baca dengan memilih sesuai permintaan kita, seperti
mohon kekuatan, kita mengucapkan Al Aziz yang
berarti Maha Perkasa. Apabila kita
mohon petunjuk, maka yang kita baca Al
Hadi yang artinya Maha Pemberi
Petunjuk.
وَلِلَّهِ
الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ
سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٨٠)
artinya : “Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang bagus),
maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam(menyebut) nama-nama-Nya, nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS.Al
A’raaf :180)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap
kali kita berdo’a hendaknya diawali dengan memuji kepada Allah SWT, yaitu
dengan menyebut Asmaul Husna.
B.
Pemahaman sepuluh Asmaul Husna
1.
As Sallam
As Salam artinya Mahasejahtera atau Mahaselamat. Keselamatan bagi Allah Swt. Berarti terhindar dari segala aib,
kekurangan, dan kepunahan yang dialami oleh para makhluk-Nya.
Allah Swt adalah tempat berlindung bagi
makhluk-Nya dari segala kejahatan dan marabahaya. Tidak ada perbuatan Allah Swt
yang bertujuan menyakiti makhluk-Nya, padahal bisa jadi hal itu karena
perbuatan kita sendiri.
Firman Allah Swt :
هُوَ اللَّهُ
الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ
الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (٢٣)
Artinya: “Dia lah Allah
Yang Tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang
mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha perkasa, Yang
Mahakuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutuan.” (QS Al Hasyr: 23)
2.
Al Aziz
Al Aziz artinya yang Maha Perkasa, sifat
Maha Perkasa Allah SWT itu sempurna, kekal, tidak ada yang menyamai. Berbeda
dengan keperkasaan manusia, keperkasaan manusia sangat terbatas, betapapun
perkasanya manusia pasti ada yang mengunggulinya, seperti Muhammad Ali yang
mendapat julukan “The Big Mouth” tercatat sebagai petinju tak terkalahkan di
zamannya. Walaupun demikian hebat keperkasaanya, sirna ketika dia terserang
penyakit. Ini membuktikan bahwa keperkasaan atau kekuatan manusia sangat
terbata dan sangat lemah apabila dibandingkan dengan keperkasaan Allah SWT.
Oleh karena itu, kita sebagai hamba Allah yang sangat lemah dan terbatas
hendaknya selalu menghindari hal tersebut dengan menaati perintah-Nya serta
memohon kekuatan lahir dan batin.
Firman Allah SWT dalam surah Al Ankabut ayat 42..
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُونَ
مِنْ دُونِهِ مِنْ شَيْءٍ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (٤٢)
Artinya :” Sesumgguhmya
Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah dan Dia Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.” (QS AL Ankabut :42)
3.
Al Kholiq
Al- Kholiq artinya Yang Maha Pencipta.
Allah SWT adalah zat yang menciptakan dunia beserta isinya dari yang nyata
maupun yang ghaib. Sumua hasil ciptaan Allah SWT. Sangat sempurna, kesempurnaan
tersebut dilihat dari bentuk, ukuran, manfaat, dan sifatnya. Semua ciptaan
Allah dilakukan tanpa bantuan siapapun, karena Allah memiliki sifat Al- Qayyum
(Maha berdiri sendiri). Allah SWT tidak mengalami kesulitan dalam menciptakan
dunia ini karena Allah SWT Maha Mengetahui, Maha Kuasa, sehingga segala yang
dikehendakinya akan tercipta.
Firman Allah SWT :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي
سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ
حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ
الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (٥٤)
Artinya :" Sesungguhnya
Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari.
Lalu Dia bersemayam diatas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan Nya pula matahari, bulan,
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah menciptakan
dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S.
Al A'raf : 54 )
4.
Al Gaffar
Al Gaffar artinya Maha
Pengampunan. Pengampunan Allah Swt,
berlaku terhadap dosa-dosa hamban-Nya selama ia berobat dengan sungguh-sungguh
dan tidak mengulangi kesalahannya tersebut.
Manusia tidak luput dari berbuat salah
dan dosa. Akan tetapi kalau ingin mendapat ampunan atau magfirah dari Allah Swt harus bertobat dengan sungguh-sungguh (taubat nasuha). Insya Allah, dosanya
akan diampuni, kecuali dosa syirik (menyekutukan Allah Swt).
Apabila mempunyai kesalahan terhadap
sesama manusia, maka segeralah minta maaf kepadanya. Betapa sombongnya kita
sebagai hamba Allah Swt. Apabila tidak mau saling memaafkan. Padahal
pengampunan Allah Swt itu sangat luas.
Firman Allah Swt :
رَبُّ السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ (٦٦)
Artinya: “Tuhan langit
dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya Yang Maha Perkasa Lagi Maha
Pengampun.”(QS. Shad: 66)
5.
Al Wahhab
Al Wahhab artinya Maha Pemberi. Maksudnya hanya Allah
SWT yang memberi kepada semua mahluk-Nya, baik berupa kenikmatan yang tampak
maupun yang tidak tampak. Dia memberikan kepada mahluk-Nya berulang-ulang dan
berkesinambungan tanpa mengharap imbalan dari yang diberi.
Berbeda dengan pemberian yang dilakukan
oleh manusia kepada yang lain tidak dapat dikatakan Al Wahhab karena sekecil apapun pemberiannya pasti disertai dengan
tujuan atau pengharapan, misalnya berupa pujian, hadiah atau mengharapkan
pahala dari Allah SWT.
Kebahagiaan, kesenangan, kesedihan,
sehat, sak,it, miskin, pandai, bodoh, beruntung, atau merugi semuanya itu merupakan
wujud pemberian dari Allah SWT. Apabila Allah SWT sudah memberikannya, maka
manusia tidak dapat menolak atau menghindarinya. Akan tetapi Allah SWT memberi
kebebasan kepada manusia untuk berusaha dan berencana, tetapi semua itu
bergantung pada kepastian atau pemberian Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam surah Shaad ayat 35 :
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا
لا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ (٣٥)
artinya : “Ia berkata :
Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugrahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak
dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Pemberi.(Q.S Sad :35)
Sebelumnya, dalam surah Ali Imran Allah berfirman yang berbunyi :
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا
مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ (٨)
Artinya :”Ya Tuhan Kami
Janganlah Engkau Jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karunialah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena
sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”(QS Ali Imran:8)
Dari kedua ayat tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa pemberian Allah SWT. Kepada makhluk-Nya selalu
berkesinambungan atau terus menerus dan tidak terbatas jumlahnya. Allah SWT
tidak pernah memilih kaih kepada makhluk-nya. Oleh karena itu, dengan sifat Allah
Yang Maha Pemberi, kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,
seperti memberikan sedekah kepada fakir miskin.
6.
Al Fattah
Al Fattah artinya Maha Pemberi
Keputusan. Mahkamah yang paling adil adalah Allah SWT, karena Allah SWT Yang
Maha Pemberi Keputusan terhadap semua makhluknya, baik didunia maupun di
akhirat. Keputusan Allah SWT yang diberikan kepada manusia pasti seimbang dan
adil, jika seseorang salah, maka neraka sebagai balasannya. Dan jika seseorang
itu benar, maka sebagai balasannya adalah surga. Mengapa demikian ? Karena
Allah SWT Maha Adil, tidak ada satupun perbuatan seorang hamba yang lepas dari
pengadilah Allah SWT.
Firman Allah SWT :
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ
يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ (٢٦)
Artinya : Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita
semua, Kemudian dia memberi Keputusan antara kita dengan benar. dan Dia-lah
Maha pemberi Keputusan lagi Maha Mengetahui". (QS Saba:26)
Ayat diatas menjelaskan bahwa kelak akan
ada keputusan dan pengadilan terhadap setiap orang berdasarkan amal
perbuatannya selama hidup di dunia. Keputusan yang diberikan itu pasti itu
benar dan adil. Oleh karena itu sebagai umat Islam diwajibkan berusaha
memperbanyak berbuat kebaikan, seperti rajin ibadah, taat kepada orang tua,
menghormati guru, suka menolong kepada orang yang membutuhkan, dan menjauhi
larangan Allah SWT.
7.
Al 'Adlu
Al Adlu artinya Maha adil. Keadilan
Allah Swt adalah keadilan yang sebenar-benarnya, artinya : Allah Swt memutuskan
dan menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya.
Keadilan Allah Swt, juga bersifat mutlak
dan sempurna, yakni Allah Swt tidak membebani terhadap makhluk-Nya melainkan
sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya .
Firman Allah Swt :
مَنْ عَمِلَ
صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ
(٤٦)
Artinya : “Barang siapa
yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang
siapa berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali
tindaklah Tuhanmu menganiaya hamba-Nya.”
(QS Fussilat:46)
Berdasarkan ayat tersebut Allah Swt juga
menentukan hukuman dan memberikan pahala kepada hambanya sesuai dengan
keadilan-Nya, oleh karena itu, agar tidak terjadi kezaliman dalam kehidupan
hamba-hamba-Nya, Allah Swt memerintahkan kepada kita supaya bebrbuat adil
terhadap sesamanya.
Firman Allah Swt :
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ
وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (٩٠)
Artinya : “Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kaum kepada
kaum kerabat, dan Allah Swt melarang dari perbuatan keji kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”(QS An Nahl:90).
8.
Al Qayyum
Al Qayyum artinya zat yang Maha Berdiri Sendiri. Allah SWT
menciptaka segala sesuatu yang ada di jagad raya ini tidak membutuhkan bantuan
yang lain. Dengan qudrat dan iradat-Nya, apa yang dikehendaki pasti terjadi.
Seperti indahnya alam, berputarnya matahari dan bulan tanpa menemukan
bentrokan, serta bergantinya malam dan siang, semua itu hanya Allah SWT yang
mengatur dan mengurus tanpa campur tangan dari yang lain. Hali itu dijelaskan
dalam Al qur’an Surah Ali Imron ayat 2
sebagai berikut.
اللَّهُ
لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ (٢)
Artinya :”Allah tidak
ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri.”(QS.
Ali Imran :2)
Ayat di atas menegaskan bahwa Tuhan yang
wajib disembah tidak lain hanyalah Allah SWT yang kuasa melipat gandakan,
mengatur dan menjaga alam semesta dan seisinya.
9.
Al Hadi
AL Hadi artinya Maha Pemberi Petunjuk. Maksudnya, Allah SWT memberi petunjuk atau hidayah kepada
hamba-hamba-Nya yang dikehendaki melalui kitab-kitab-Nya ang diturunkan kepada
para Rasul. Hal tersebut agar manusia memperoleh kebahagiaan di dunia ataupun
di akhirat kelak.
Para nabi dan para rasul hanya diberi
tugas untuk menyampaikan ajaran agama dan mengajak untuk beriman kepada Allah
SWT. Akan tetapi mereka tidak memberi petunjuk atau hidayah kepada para umatnya
karena hanya Allah SWT yang dapat menentukan apakah orang itu beriman atau
tidak. Sebagai contoh, bagaimana nabi Nuh A.S mengajak anaknya Kan’an untuk
beriman? Dan bagaimana Nabi Ibrahim mengajak ayahnya untuk tidak menyembah
berhala? Begitu pula Nabi Muhammad SAW tidak henti-hentinya mengajak pamannya
untuk beriman kepada Allah SWT. Apa hasilnya? Kan’an putra Nabi Nuh A.S, ayah
Nabi Ibrahim dan Abu Thalib paman Nabi Muhammad SAW sampai mereka meninggal
dunia tetap tidak mau beriman kepada Allah SWT. Ini membuktikan bahwa yang
dapat memberi petunjuk atau hidayah hanyalah Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam Surah Al Qashas ayat 56.
إِنَّكَ
لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ
بِالْمُهْتَدِينَ (٥٦)
Artinya : “
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu
kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang menerima
petunjuk.”(QS. Al Qashash:56)
Sebagai pelajar muslim kita patut
bersyukur berbesar hati kepada Allah SWT, karena telah mendapat petunjuk atau
hidayah Allah SWT. Artinya kita disayangi Allah SWT dengan diberi petunjuk
berupa syariat agama islam. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam
sesuai Al qur’an da Hadist, Insya Allah kita tidak akan terjerumus pada
kehidupan yang dilarang oleh Allah SWT.
10. Al Sabur
Al Sabur artinya Maha sabar.
Kesabaran Allah Swt tidak terbatas, Allah Swt tidak menunda sesuatu diluar
waktu yang telah ditentukan-Nya atau gagal menyelesaikannya. Allah Swt tidak
tergesa-gesa menghukum para pelaku perbuatan dosa, melainkan memberikan
kesempatan kepada mereka rezeki, melindungi mereka dari bahaya, dan tetap
membiarkan mereka hidup sampai batas waktu yang telah ditentukan-Nya.
Firman Allah Swt :
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلا تَنَازَعُوا
فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
(٤٦)
Artinya : “Dan taatlah
kepada Allah dan rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS An Anfal:46)
Sesuai ayat di atas, kita sebagai muslim
dituntut untuk bersabar karena sabar merupakan cermin dari sifat Allah Swt,
selesaikanlah segala urusan di dunia dengan sabar, karena Allah Swt mencintai
orang-orang yang sabar.
No comments:
Post a Comment