Pages

April 07, 2010

SAKARIN

SAKARIN

I.PENDAHULUAN
Pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti gula dalam makanan rendah kalori, dapat digolongkan menjadi dua macam. Pertama, yang sama sekali tidak menghasilkan kalori. Contohnya, sakarin dan siklamat. Kedua, yang masih menghasilkan kalori bila dikonsumsi, contohnya sarbitol dan aspartame. Sakarin mempunyai tingkat kemanisan 200-500 kali sukrosa (gula pasir). SDi Amerika Serikat, sakarin masih diizinkan, sedangkan siklamat telah dilarang karena disuga dapat menyebabkan timbulnya gangguan pada saluran kemih.

Sarbitol adalah turunan glukosa (4 kalori setiap gram). Nilai kemanisan glukosa dan sarbitol relative terhadap sukrosa berturut-turut adalah 0,7 dan 0,6. artinya sarbitol dapat memberikan tingkat kemanisan yang sama dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan glukosa. Jadi kalau anda ingin mengurangi kalori, jenis pemanis ini tidak tepat. Sarbitol lebih bermanfaat bagi penderita diabetes mellitus karena dapt menjaga kestabilan kadar glukosa darahnya (agar tidak cepat meningkat karena metabolisme lebih lama dibandingkan glukosa)
Pemanis lain adalah aspartame yang merupakan pemanis buatan yang aman untuk dikonsumsi. Aspartame terdiri dari dua asam amino, yaitu aspartame dan penilaian sebagai asama amino keduanya metabolisme protein, yaitu hanya menghasilkan 4 kalori setiap gram. Namun karena tingkat kemanisannya sangat tinggiii (sekitar 400 kali gula pasir atau sukrosa), maka penggunaan dalam jumlah sedikit saja sudah memenuhi rasa manis yang dikehendak. Dengan demikian, jumlah kalori yang diberikan jauh lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir.

II.PEMBAHASAN
A.Pengertian Sakarin
Sakarin yang dikenal antara lain dengan nama 0--sulfon-benzoic imide pertama kali ditemukan oleh Remsen pada tahun 1879. Sakarin adalah zat pemanis buatan yang dibuat dari garam natrium dari asam sakarin terbentuk bubuk putih, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550 kali gula biuasa. Oleh karena itu angat popular dipakai sebagai bahan pengganti gula.

Dalam perdagangan dikenal dengan nama Gucide, Glucid, Garantose, Saccharimol, Saccharol, dan Sykosa. Harga sakarin paling murah dibanding dengan pemanis buatan lainnya. Sakarin dapat menghemat biaya produksi. Harga pemanis buatan jauh lebih murah dibandingkan dengan gula asli. Pemanis buatan hanya sedikit ditambahkan untuk memperoleh rasa manis yang kuat.
Tak dapat diragukan bahwa sebagian besar orang “manis” merupakan suatu rasa yang mempunyai daya tarik sendiri. Selanjutnya daya tarik yang manis ituakan terus meningkat, seperti ungkapan umum”lebih manis, lebih menarik”. Kecenderungan inipun untuk seorang anak bahkan orang dewasa sekalipun dapat merupaka kecanduan, artinya kecanduan makanan yang manis akan terus bertambah, jika tidak kita sendiri yang membatasinya. Hal ini terutama jika sejak bayi, makanan tambahan yang dikenal pertama telah diberi bahan pemanis.

Sejauh ini, bahan pemanis utama yang digunakan manusia adalah “gula”, kemudian selanjutnya berkembang bahan-bahan pemanis buatan selain gula. Dengan bahan pemanis ini banayk orang yang menggunakannya sebagai hadiah bagi anak-anak utnuk suatu prestasi tertentu atau sebagai ungkapan rasa cinta. Hal ini selanjutnya dimanfaatkan oleh para industriawan yang khususnya bergerak dalam bidang makanan bergula (convectionery) seperti permen, cokelat, minuman, dan kue-kue. Mereka menghubungkan segi iklan (promosinya) antara “kemanisan” dengan cinta, keberuntungan, pengertian, kemudahan dan berbagai daya tarik yang menyebabkan kita lebih terpikat dengan produk-produk berkadar gula tinggi tersebut.

Bahan pemanis buatan adalah bahan pemanis yang dihasilkan melalui reaksi-reaksi kimia organik di laboratorium atau dalam skala industri, boleh juga dikatakan diperoleh secara sintesis dan tidak ,menghasilkan kalori seperti halnya bahan pengganti gula. Kebanyakan bahan pemanis itu campuran dari sakarin dan siklamat. Organisasi Pangan Dunia (WHO) telah menetapkan batas-batas yang disebut ADI werte (kebutuhan per orang tiap harinya), yaitu sejumlkah yang dapt dikonsumsi tanpa menimbulkan resiko. Nilai ini untuk orang dewasa tidak terlalu banyak berarti, tetapi bagi anak-anak relative menimbulkan kepekaan yang besar. Untuk sakarin batas tersebut adalah 5 mg per berat badan, adapun untuk siklamat 11 mg per kg berat badan, artinya jika 1 tablet mengandung 16,5 mg sakarin atau 70 mg siklamat, maka untuk seorang yang berberat badan 70 kg jumlah yang disarankan untuk dikonsumsi per hari tidak lebih dari 21 tablet sakarin atau 11 tablet siklamat.

Telah diketahui tubuh manusia atau hewan terdiri dari alat tubuh dan jaringan. Alat tubuh atau jaringan tersebut tersusun dari unit-unit yang sangat kecil, yang disebut sel. Sel-sel ini mempunyai fungsi yang berlainan, akan tetapi mereka memperbanyak jumlahnya dengan cara pembelahan yang sama. Dalam keadaaan normal, proses pembelahan itu diatur sedemikian rupa sehingga jumlah sel tubuh yang dibentuk adalah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk menggantikan sel-sel yang sudah usang atau mati, agar bentuk alat tubuh atau jaringan tersebut tetap tersusun dalam proporsi yang seimbang dan serasi. Bilaman proses pembelahan sel itu menyimpang dan tidak dapat dikendalikan, akan menimbulkan pertumbuhan yang abnormal. Pertumbuhan abnormal tersebut disebut neoplasia atau tumbuh ganda. Penyebab atau factor-faktor penyelewengan proses pembelahan sel itu banayk macamnya, diantaranya yang sekarang sering diperbiuncangkan ialah yang disebabkan oleh bahan-bahan bersifat kimia dan mikotoksi.

B.Struktur Kimia dan Rasa
Perubahan yang kecil dalam struktur kimia dapat merubah rasa dari senyawa tersebut, misalnya rasa manis menjadi pahit atau hambar. Contoh: efek substitusi dari sakarin (sakarin 500 kali lebih manis dari gula), penambahan gugus nitro pada posisi meta akan membuat senyawa menjadi sangat pahit, substitusi gugus metal pada amino menghasilkan senyawa yang hambar, sedangkan sakarin dalam konsentrasi yang tinggi cenderung memberikan rasa pahit.

C.Bahaya Penggunaan Sakarin yang Berlebihan
Pemanis buatan banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia diantaranya. Yaitu: migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, kanker otak, dan kanker kantung kemih.

Tikus-tikus percobaan yang diberi makan 5% sakarin selama lebih dari 2 tahun, menunjukkan kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup). Sekalipun hasil penelitian ini masih kontroversial, namun kebanyakan para epidemiolog dan peneliti berpendapat, sakarin memang meningkatkan derajat kejadian kanker kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih tinggi pada para pemakai, khususnya pada kaum laki-laki. Oleh karena itu Food and Drug Administation (FDA), AS menganjurkan untuk membatasi penggunaan sakarin hanya bagi para penderita kencing manis dan obesitas. Dosisnya agar tidak melampaui 1 gram setiap harinya.

Mekanisme Kerja Suatu senyawa untuk dapat digunakan sebagai pemanis,kecuali berasa manis, harus memenuhi beberapa kriteria tertentu, seperti
(1) larut dan stabil dalam kisaran pH yang luas
(2) stabil pada kisaran suhu yang luas
(3) Mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai side atau after-taste
(4) murah, setidak-tidaknya tidak melebihi harga gula.
Senyawa yang mempunyai rasa manis strukturnya sangat beragam. Meskipun demikian, senyawa-senyawa tersebut mempunyai feature yang mirip, yaitu memiliki sistem donor/akseptor proton (sistem AHs/Bs) yang cocok dengan sistem reseptor (AHrBr) pada indera perasa manusia.
Sakarin, yang merupakan pemanis tertua, termasuk pemanis yang sangat penting perannya dan biasanya dijual dalam bentuk garam Na atau Ca. Tingkat kemanisan sakarin adalah 300 kali lebih manis daripada gula. Karena tidak mempunyai nilai kalori, sakarin sangat populer digunakan sebagai pemanis makanan diet, baik bagi penderita diabetes maupun untuk pasien lain dengan diet rendah kalori. Pada konsentrasi yang tinggi, sakarin mempunyai after-taste yang pahit. Meskipun hasil pengujian pada hewan percobaan menunjukkan kecenderungan bahwa sakarin menimbulkan efek karsinogenik, tetapi hal ini belum dapat dibuktikan pada manusia. Oleh karena itu, sakarin sampai saat ini masih diijinkan penggunaannya di hampir semua negara.

III.KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Sakarin adalah zat pemanis buatan yang dibuat dari garam natrium dari asam sakarin terbentuk bubuk putih, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550 kali gula biuasa. Oleh karena itu angat popular dipakai sebagai bahan pengganti gula.
Bahan pemanis buatan adalah bahan pemanis yang dihasilkan melalui reaksi-reaksi kimia organik di laboratorium atau dalam skala industri, boleh juga dikatakan diperoleh secara sintesis dan tidak menghasilkan kalori seperti halnya bahan pengganti gula.

IV.PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, pastinya banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik dan aran yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar kami dapat berlajar dari kekurangan kami.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081024045937AAUtLLV

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-albiner.pdf.
http;//yellashakti.wordpress.com/2008/03/25/coca-cola-zero-sugar-tidak mengandung-gula-tapi5E2%80%Ab.

http://www.kalbe.co.id/files/edk/files/05 karsinogen kimiawi dan mikokarsinogen.pdf.

No comments:

Post a Comment