Pages

July 29, 2010

BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Matematika adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang cara berfikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Pada matematika diletakkan dasar bagaimana mengembangkan cara berfikir dan bertindak melalui aturan yang disebut teorema (dapat dibuktikan) dan aksioma (tanpa pembuktian). Belajar matematika tidak hanya sekedar learning to know, melainkan harus ditingkatkan menjadi learning to do, learning to be, sehingga learning to live together. Maksudnya belajar matematika tidak sekedar belajar untuk tahu saja, melainkan harus dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam membina kebersamaan.
Pada zaman sekarang pendidikan sudah dituntut pada tujuan yang semakin canggih dan semakin meningkat baik ragamnya serta kualitasnya yang beraneka macam. Tetapi seperti yang kita lihat sekarang, banyak peserta didik yang belum mencapai kemampuannya secara optimal. Peserta didik hanya diberi asupan-asupan berupa fakta yang telah terjadi tanpa mengetahui bagaimana cara menggunakannya dan bagaimana cara memanfaatkannya secara efektif. Sementara itu, pemerintah, masyarakat serta orang tua kita sendiri berharap agar kita lulusan-lulusan Sekolah Menengah Atas, Perguruan Tinggi dapat menjadi pemimpin, manajer, inovator, motivator yang efektif serta mampu beradaptasi terhadap perubahan. Oleh karena itu, beban yang dipikul oleh sekolah, dalam hal ini guru pastilah yang berperan penting dalam hal tersebut, karena gurulah yang berada pada garis depan dalam membentuk pribadi anak didiknya. Maka kita sebagai calon-calon guru perlu mengembangkan sistem pendidikan yang lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat dan tantangan yang akan dihadapi di dunia luar di masa mendatang.

Oleh karena itu, sekarang sudah tidak zaman lagi guru yang hanya menjadi pengajar kepada peserta didiknya, dengan memberikan pelajaran-pelajaran, tanpa memperdulikan apakah peserta didik tersebut mengerti dengan apa yang telah diajarkannya, atau apakah siswa tersebut hanya mengerti pada saat di kelas lalu kurang mengerti ketika sudah di luar kelas. Karena tugas guru tidak hanya sekedar mengupayakan para peserta didiknya untuk memperoleh berbagai pengetahuan dan keterampilan. Tetapi lebih dari itu, guru harus dapat mendorong peserta didik untuk dapat bekerja secara kelompok dalam rangka menumbuhkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis, kreatif, cerdas, terbuka dan ingin tahu. Maka dalam kegiatan belajar mengajar yang sangat dibutuhkan oleh guru adalah mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar melalui pendekatan dan inovasi model-model pembelajaran atau pada sekarang ini biasa disebut-sebut dengan pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang heterogen dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Sehingga setiap kelompok ada peserta didik yang tingkat kemampuannya rendah, sedang dan tinggi. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta didik anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dan dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.1 Di dalam pembelajaran kooperatif peserta didik belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 6 orang peserta didik, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan peserta didik, jenis kelamin, dan suku2. Hal ini bermanfaat untuk melatih peserta didik menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, peserta didik diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan

Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.3
Pembelajaran Kooperatif pertama kali dikembangkan oleh Aronson, dkk di Universitas Texas4 dan lain mulai dipakai di Indonesia tahun 20045. Adapun model-model dari Kooperatif antara yaitu model Jigsaw6.
Dewasa ini perubahan cepat dan pesat terjadi dalam berbagai bidang. Pendidikan memiliki peran dalam mengantisipasi perubahan tersebut. Pendidikan tidak hanya mengajarkan fakta dan konsep, tetapi juga harus memperhatikan terjadinya pembelajaran sehingga peserta didik siap untuk memecahkan problema kehidupan yang dihadapi. Sehingga diharapkan dapat mengilhami problematika dikehidupan yang nyata.
Pengembangan, kecakapan dan ketrampilan memerlukan suatu alat pembelajaran yang tidak hanya semata-mata bertujuan menguasai materi melainkan juga tujuan untuk mengembangkan kecakapan-kecakapan yang diperlukan dalam kehidupan yang nyata. Hal ini memberikan implikasi pada pembelajaran di kelas, termasuk dalam pembelajaran matematika. Harus disadari bahwa banyak parameter yang mempengaruhi hasil pendidikan, seperti; intelegensi siswa, ketersediaan sarana dan prasarana belajar, latarbelakang pendidikan guru, kemampuan guru dalam mengorganisasikan pembelajaran, dan lain sebagainya. Tetapi yang sangat penting dilakukan sekarang ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran.

Tugas guru tidak hanya sekedar mengupayakan para peserta didiknya untuk memperoleh berbagai pengetahuan produk dan ketrampilan. Lebih dari itu guru harus dapat mendorong peserta didik untuk dapat bekerja secara kelompok dalam rangka menumbuhkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis, kreatif, cerdas, terbuka, dan rasa ingin tahu. Oleh sebab itu dalam kegiatan belajar mengajar perlu dikembangkan pengalaman-pengalaman belajar melalui pendekatan dan inovasi model-model pembelajaran yang sesuai antara lain mengembangkan pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw.
Dewasa ini banyak digunakan model pembelajaran Kooperatif bahkan pembelajaran Kooperatif ini merupakan suatu model pembelajaran yang banyak dikembangkan. Beberapa ahli menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu peserta didik menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis dan mengembangkan sikap sosial peserta didik. Di samping itu, keterampilan Kooperatif menjadi semakin penting untuk keberhasilan dalam menghadapi tuntutan lapangan kerja yang sekarang ini yang sekarang ini berorientasi pada kerjasama tim. Karena pentingnya interaksi dalam tim, maka penerapan strategi pembelajaran Kooperatif dalam pendidikan menjadi lebih penting lagi.
Dari uraian di atas, maka kiranya perlu untuk melakukan penelitian dengan tujuan agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Standar Ketuntasan Belajar yang ditetapkan ......yaitu 6,0.


B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan wawancara kepada salah satu guru yang mengampu mata pelajaran matematika di…., dan berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.Lemahnya peserta didik dalam menerima materi.
2.Kurangnya variasi guru dalam mengajar.
3.Minimnya antusias peserta didik terhadap mata pelajaran matematika.
4.Kurangnya media pendukung dalam melaksanakan proses pembelajaran matematika.
5.Nilai tes formatif yang selalu di bawah standar ketuntasan minimal ......yakni 6.0

Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas peneliti membatasi sasaran penelitian antara lain :
1.Sasaran penelitian terbatas pada peserta didik tingkat SMA.
2.Sasaran penelitian ditujukan kepada peserta didik kelas XI semester 2.
3.Sasaran penelitian terbatas pada pokok bahasan komposisi fungsi.
4.Sasaran penelitian terbatas pada tahun pelajaran 2007/2008.
Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap judul di atas, maka penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul sebagai berikut:
1."Studi" artinya, “pelajaran, penggunaan waktu dan pikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan; penyelidikan”.7
2."Komparasi" berasal dari bahasa Inggris yang aslinya “comparison” yang artinya perasaan, perbandingan.8 Sedangkan hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.9
3."Pembelajaran Kooperatif " adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih.10 Ada pendapat lain bahwa Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang heterogen dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Sehingga setiap kelompok ada peserta didik yang tingkat kemampuannya rendah, sedang dan tinggi. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta didik anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dan dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Karena semua peserta didik harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama.”11

4.Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw merupakan sebuah adaptasi dari pembelajaran yang dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan di Universitas Texas. Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tim-tim belajar yang heterogen beranggotakan 4 sampai dengan 5 orang peserta didik. Materi pembelajaran diberikan kepada peserta didik dalam bentuk teks. Setiap anggota bertanggung jawab untuk mengajari bagian tersebut kepada anggota tim yang lain. .12
5.“Ekspositori” adalah pemebelajaran yang diawali dengan guru menerangkan materi pelajaran kemudian memberikan contoh soal beserta jawabannya dan diakhiri dengan siswa mengerjakan soal yang sesuai dengan materi yang diterangkan.13
6."Hasil belajar "merupakan hasil yang dicapai peserta didik dalam menuntut suatu pelajaran yang menunjukkan taraf kemampuan peserta didik dalam mengikuti program belajar dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Prestasi belajar ini sering dicerminkan sebagai nilai yang menentukan berhasil tidaknya peserta didik telah belajar.
7."Peserta Didik" adalah sama dengan istilah yang biasa dipakai yaitu siswa, peserta didik, yang dimaksud dalam penelitian ini yakni subyek dari pembelajaran di suatu lembaga pendidikan yakni.
8."Pokok Bahasan Komposisi Fungsi" merupakan pokok bahasan dari mata pelajaran matematika yang diberikan di semester 2 tingkat Sekolah Menengah Atas sesuai kurikulum yang berlaku sekarang.
9.......merupakan salah satu lembaga pendidikan setara SMA yang yang berlatar belakang Agama Islam yang bertempat di .

C.Perumusan Masalah
Permasalahan yang timbul adalah adakah perbedaan hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan ekspositori pada pokok bahasan Fungsi Komposisi semester 2 kelas XI ......tahun ajaran 2007/2008?

D.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Bagi Guru
a.Sebagai bahan masukan untuk menerapkan suatu model pembelajaran selain pembelajaran yang dilakukan oleh guru (konvensional).
b.Selain bahan masukan, diharapkan agar guru memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
2.Bagi Peserta Didik
a.Dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran matematika.
b.Dapat menumbuhkan semangat kerja sama, karena dalam model pembelajaran kooperatif keberhasilan individu merupakan tanggung jawab kelompok.
3.Bagi Sekolah
a.Dapat meningkatkan SDM baru demi kemajuan pendidikan terutama dalam pembelajaran matematika.
b.Data meningkatkan kualitas sekolah diwujudkan melalui nilai akhir nasional yang optimal.
4.Bagi Peneliti
a. Mengetahui perkembangan pembelajaran yang dilakukan guru terutama pembelajaran matematika.
b.Dapat menambah pengalaman secara langsung sebagaimana penggunaan strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan.

No comments:

Post a Comment