Pages

July 01, 2010

bAB 2

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A.Diskripsi Teori
1.Hasil Belajar
a.Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh suatu usaha pikiran.1 Sedangkan pengertian belajar banyak ditemukan oleh para ahli pendidikan sesuai sudut pandang masing-masing. Untuk memberikan pengertian yang jelas mengenai belajar, akan dikemukakan pendapat para ahli, misalnya B.R. Hergenhahn dan Matthew H. Olson mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relatif permanen yang berasal dari pengalaman dan tidak bisa dinisbahkan ke temporary body state (keadaan tubuh temporer) seperti keadaan yang disebabkan oleh sakit, keletihan, dan obat-obatan.2
Menurut Arno. E. Witig, definisi belajar adalah “Learning can be defined as any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertaire that accurs as a result of experience.”3
(Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai perubahan hubungan yang relatif tetap pada individu dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman).
Gordon H. Bower menjelaskan pengertian belajar, yaitu:
Learning refers to the change in a subject, behavior or behavior potential to a given situation brought about by the subject’s repeated experiences in that situation, provided that the behavior change cannot be explained on the basis of the subject’s native response tendencies, maturation, or temporary states (such as fatigue, drunkenness, drives, and so on)4
(Pembelajaran berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengamalannya berulang-ulang, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan pada dasar kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang seperti kelelahan, kemabukan, dan lainnya).
Dari pengertian-pengertian tentang belajar yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku dari individu yang terjadi disebabkan adanya pengalaman dan latihan serta interaksi dengan lingkungan.
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan–kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.5 Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan intruksional. Hasil belajar merupakan kegiatan mengkomunikasi dan menjelaskan hasil penilaian guru tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.6 Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar.
b.Tipe Hasil Belajar
Hasil belajar yang dapat dicapai oleh para pengajar menggambarkan hasil usaha yang dilakukan oleh guru dalam memfasilitasi dan menciptakan kondisi belajar mereka. Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai perlu diketahui tipe hasil belajar sebagai berikut.7
1.Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan mental siswa. Ranah kognitif terdiri dari enam tingkatan yaitu: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (aplication), analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation).
2.Ranah afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interest, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. Tingkat afeksi ada lima, yaitu: kemauan menerima, kemauan menanggapi, berkeyakinan, penerapan karya, ketekunan dan ketelitian.
3.Ranah psikomotorik
Ranah psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik. Menurut Nana Sudjana ada enam tingkatan ketrampilan, yaitu:
a)gerakan refleks;
b)ketrampilan pada gerakan-gerakan sadar;
c)kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif dan motorik;
d)kemampuan di bidang fisik;
e)gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai ketrampilan yang kompleks;
f)kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi.8
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya dari satu aspek potensi siswa saja. Berdasarkan tipe hasil belajar di atas maka hasil belajar harus mencakup tiga aspek atau ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
c.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dengan pendekatan sistem kegiatan belajar dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar9
Gambar diatas menunjukkan bahwa masukan mentah (raw input) merupakan bahan baku yang perlu diolah (siswa), dalam hal ini diberi pengalaman belajar dalam proses belajar mengajar (teaching-learning proses). Dalam proses belajar mengajar turut berpengaruh pula sejumlah faktor lingkungan yang merupakan masukan lingkungan (environment input) baik lingkungan alami maupun lingkungan sosial. Dan sejumlah faktor yang sengaja dirancang dan dimanipulasikan (instrumental input) misalnya kurikulum, sarana dan fasilitas, dan lain-lain guna menunjang tercapainya keluaran yang dikehendaki (output) yaitu hasil belajar.
Secara global faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam10, yaitu:
1.Faktor internal siswa (faktor dari dalam siswa) yaitu keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek sebagai berikut.
a)Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Selain tonus jasmani, panca indera juga mempengaruhi belajar anak. Panca indera yang berfungsi dengan baik merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.11
b)Aspek psikologi (yang bersifat rohaniah)
Di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut. 1) Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa. 2) Sikap siswa. 3) Bakat siswa. 4) Minat siswa. 5) Motivasi siswa.
2.Faktor eksternal siswa
Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Faktor lingkungan sosial dapat berupa: a) lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi sekolah, dan teman-teman sekolah; b) lingkungan sosial siswa seperti masyarakat, tetangga juga teman-teman sepermainan; dan c) lingkungan sosial yang paling banyak mempengaruhi kegiatan belajar yaitu orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sedangkan faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3.Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisien proses pembelajaran materi tertentu. Dalam hal ini, pendekatan juga sangat berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut.
Maka dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, sudah tentu harus ada yang diproses (masukan atau input), dan hasil dari pemrosesan (keluaran atau output). Oleh karena belajar merupakan suatu proses, maka proses maupun hasil belajar itu pasti dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak boleh diabaikan.
2.Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)
a.Pengertian Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)
Metode berarti cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.12 Untuk memberikan pengertian yang jelas mengenai metode pembelajaran akan dikemukakan pendapat para ahli, misalnya Nana Sudjana mendefinisikan metode sebagai cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan.13 Menurut Muhibbin Syah, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.14
Sedangkan menurut M.Athiyah Al-Ibrasyi dalam kitab Ruuhu At-Tarbiyah Wa At-Ta’limi menerangkan sebagai berikut:
الطريقة هى الوسيلة التى نتبعها لتفهيم التلاميذ اى درس من الدروس
Metode adalah perantara yang digunakan untuk memahamkan murid-murid terhadap pelajaran dari berbagai pelajaran.15
Dari pengertian-pengertian tentang metode yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang sistematis untuk menyampaikan materi demi tercapainya tujuan pengajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, pendidik harus memilih metode mengajar yang bersifat fleksibel dan harus memperhatikan beberapa faktor, sebagai berikut.
1.Tujuan intruksional khusus
2.Keadaan murid-murid
3.Materi atau bahan pelajaran
4.Situasi
5.Fasilitas
6.Guru
7.Kebaikan dan kelemahan metode.16

Proses belajar dengan cara berfikir, sedangkan berfikir menggunakan otak. Fungsi otak normal adalah saling terkait secara keseluruhan, jadi untuk menciptakan pengalaman belajar tidak dikhususkan pada satu belahan otak saja. Levy (1985) mengatakan17:
Karena ada dua belahan otak tidak berfungsi secara sendiri-sendiri. Maka mustahil untuk mendidik satu belahan otak saja pada otak yang normal. Otak kanan akan mendapat pendidikan yang sama dengan otak kiri dalam pelajaran sastra, dan otak kiri akan mendapat pendidikan yang sama dengan otak kanan dalam pelajaran musik dan melukis.
maka dari itu digunakan suatu metode pengajaran yang tepat untuk dapat menggunakan otak kiri dan otak kanan.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat menggunakan otak kiri dan otak kanan adalah metode mind mapping. Mind mapping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan. Berikut pemaparan tentang mind mapping menurut para ahli misalnya, menurut Bobby De Porter peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan grafis lainnya untuk membentuk kesan antara otak kiri dan kanan yang ikut terlibat sehingga mempermudah memasukkan informasi ke dalam otak.18
Menurut Tony Buzan mind mapping adalah suatu cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakkan pikiran-pikiran.19 Menurut Sutanto Windura, mind mapping (peta pikiran) merupakan metode pencatatan yang dapat mengakomodir untuk keseluruhan dari suatu topik, kepentingan, serta hubungan relatif antar masing-masing komponen dan mekanisme penghubungannya.20
Dari semua yang dipaparkan diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode mind mapping adalah suatu cara mencatat yang dapat memetakkan pikiran yang kreatif dan efektif yang dapat mengakomodir keseluruhan dari topik dan assosiasi antar masing-masing komponen yang dapat menggunakan otak kiri dan otak kanan sehingga mempermudah memasukkan informasi ke dalam otak. Metode mind mapping dapat menghasilkan catatan yang memberikan banyak informasi dalam satu halaman dan memperlihatkan hubungan antar berbagai konsep dan ide. Maka dengan mind mapping, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi petakan yang berwarna-warni, sangat teratur dan mudah diingat yang selaras dengan cara kerja alami otak.
b.Otak dan Memori
Otak merupakan pusat berbagai aktifitas mental mulai dari pengambilan, pemrosesan hingga penyimpanan informasi. Otak kita terbagi menjadi dua belahan atau hemisfer yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Setiap hemisfer mempunyai fungsi yang berbeda tetapi saling mendukung. Di dalam otak hemisfer kiri dan hemisfer kanan dihubungkan dengan satu jembatan komunikasi yang disebut corpus callosum.21 Kontrol atas gerakan dan sensasi tubuh terbagi rata di antara dua belahan otak, tetapi dengan cara bersilangan. Otak kiri mengontrol tubuh bagian kanan, sedangkan otak kanan mengontrol tubuh bagian kiri.

Gambar 2.2. Aktiviftas Hemisfer Kanan dan Hemisfer Kiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan otak kiri lebih dominan daripada otak kanan seperti menggunakan bahasa, berfikir, menggunakan organ bagian kanan dan sebagainya. Akibatnya otak kita bebannya tidak merata dan timpang. Hal ini mengakibatkan banyak gangguan dalam belajar, misalnya tidak bisa konsentrasi, tidak kreatif, pemahaman berkurang, mudah lupa, otak sudah merasa penuh.
Pikiran manusia yang menakjubkan dapat menyimpan segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Tujuan memori bukanlah untuk membantu pikiran mengingat, tetapi memori melakukannya secara otomatis. Memori ialah proses mental yang menangkap informasi, merupakan tempat penyimpanan informasi (storage system) dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan.23 Dalam hal ini memori dibagi menjadi 3 komponen, sebagai berikut.24
1.Memori sensorik.
Memori sensorik menyimpan berbagai informasi sensorik yang datang pada individu. Memori ini merupakan tahap pemrosesan informasi paling awal. Durasinya berlangsung ratusan mili detik hingga satu atau dua detik.

2.Memori jangka pendek (working/short-term memory).
Informasi dari memori sensorik kebanyakkan tidak bertahan lama, namun melalui pemfokusan, informasi dapat dialihkan dari memori sensorik ke memori jangka pendek. Durasi penyimpanan memori jangka pendek relatif lebih lama dibandingkan memori sensorik. Memori ini merupakan jalan untuk menuju memori jangka panjang.
3.Memori jangka panjang (long-term memory)
Memori jangka panjang (long-term memory) merupakan tempat penyimpanan informasi yang besar dan memiliki jangka waktu lebih lama (bahkan dimungkinkan permanen). Memori ini menyimpan semua peristiwa penting dalam hidup kita, arti kata-kata, ketrampilan-ketrampilan yang telah kita pelajari.
Memori mengacu pada proses mental yang berkenaan dengan pengambilan, penyimpanan dan pemanggilan kembali suatu informasi atau pengalaman ketika dibutuhkan dan apa yang berarti dalam kehidupan. Dengan menjalani hidup seutuhnya, manusia menciptakan hubungan-hubungan memori yang baru dan meningkatkan kemampuan untuk mengingat kenyataan-kenyataan, peristiwa-peristiwa, dan informasi-informasi baru.
c.Mind Mapping (Peta Pikiran) sebagai Metode Pencatatan
Mencatat adalah suatu kegiatan untuk mendokumentasikan informasi yang kita dengar atau pelajari agar lebih mudah diingat.25 Mencatat merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan daya ingat. Tujuan pencatatan adalah membantu mengingat informasi yang tersimpan dalam memori. Syaikh Az-Zarnuji dalam kitab Ta’lim Muta’allim, mengungkapkan26:

وإذا ماحفظت شيأ أعده # ثمّ أكده غاية التّأكيد
ثمّ علّقه كي تعود إليه # وإلى درسه على التّأبيد
(Dan jika kamu telah memahami suatu pelajaran, maka ulangilah, kemudian kukuhkanlah dalam hati sekukuh-kukuhnya. Setelah itu catatlah, karena jika sewaktu-waktu lupa, kamu dapat mempelajarinya kembali)
Dari ungkapan di atas, peserta didik sangat dianjurkan untuk mencatat pelajarannya, sebagai salah satu usaha untuk mengingat-ingat pelajaran. Tanpa mencatat dan mengulangi informasi, siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang diajarkan.
Adapun manfaat membuat catatan antara lain: 27
1.membuat informasi tersebut tertulis dan permanen;
2.mengetahui ide utama dari bahan pelajaran tersebut;
3.membantu dalam mengingat informasi tersebut secara lebih baik;
4.sewaktu-waktu dapat ditunjukkan kepada orang lain.
Belajar yang sangat menyenangkan dan mengasyikkan prinsipnya sama yaitu use both sides of your brain, gunakan kedua belah otak yaitu otak kiri dan otak kanan secara seimbang.28 Mind mapping bisa memanfaatkan kedua belahan otak ketika berfikir, karena mind mapping menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka, dan logika (wilayah otak kiri).
Jadi tak heran jika mind mapping sering disebut sebagai cara yang paling mudah dan efisien untuk memasukkan informasi ke otak, menyimpan di otak, dan mengambil informasi dari otak. Ini disebabkan mind mapping mempunyai unsur-unsur yang membuatnya lebih baik dari pada metode pencatatan linear.




d.Unsur-unsur Mind Mapping (Peta Pikiran)
Unsur-unsur dalam Mind Mapping dipaparkan sebagai berikut.
1.Fokus pusat yang berisi citra atau lambang gambar masalah atau informasi yang dipetakan, diletakkan ditengah halaman.
2.Gagasan dibiarkan mengalir bebas tanpa penilaian.
3.Kata-kata kunci digunakan untuk menyatakan gagasan.
4.Hanya satu kata kunci ditulis perbaris.
5.Gagasan kata kunci dihubungkan ke fokus pusat dengan garis.
6.Warna yang digunakan untuk menerangi dan menekankan pentingnya sebuah gagasan.
7.Gambar dan lambang digunakan untuk menyoroti gagasan dan merangsang pikiran agar membentuk kaitan yang lain.29
Dari uraian diatas maka unsur-unsur mind mapping dapat disimpulkan bahwa gagasan mind mapping dibiarkan mengalir bebas dan kata kunci digunakan untuk menyatakan gagasan informasi yang dipetakan, sedangkan lambang, gambar dan warna digunakan untuk menyoroti gagasan dan merangsang pikiran agar membentuk kaitan dengan yang lain. Dengan melibatkan penggunaan semua unsur ini, mind mapping menghasilkan beberapa catatan yang mudah diingat.
e.Cara Membuat Mind Mapping (Peta Pikiran)
Cara membuat mind mapping (peta pikiran) sangatlah mudah, karena bahan-bahan yang dibutuhkan sangatlah sedikit, yaitu:
1.kertas kosong tak bergaris;
2.pena dan pensil warna;
3.otak;
4.imajinasi.30




Tujuh langkah dalam membuat mind mapping dapat diuraikan sebagai berikut.31
1.Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar.
Karena memulai dari tengah akan memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dengan lebih bebas dan alami.
2.Gunakan gambar dan foto untuk ide sentral.
Karena sebuah gambar dapat membantu dalam menggunakan imajinasi, selain itu dengan menggunakan gambar akan lebih menarik, membantu berkonsentrasi, mengaktifkan otak dan tetap fokus.
3.Gunakan warna.
Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif dan tidak membosankan.
4.Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua.
Karena otak bekerja menurut assosiasi. Otak senang mengaitkan dua, tiga atau banyak hal sekaligus. Dengan menghubungkan cabang-cabang akan lebih mudah dimengerti dan diingat.
5.Buatlah garis melengkung bukan garis lurus.
Karena garis lurus akan membosankan otak sedangkan garis melengkung seperti cabang-cabang pohon jauh membuat mata lebih menarik.
6.Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.
Menggunakan kata kunci membuat catatan menjadi semakin mudah diingat, karena mencari kata kunci membutuhkan perhatian dan keterlibatan. Dalam hal ini, perhatian dan keterlibatan adalah usaha untuk meningkatkan pemahaman dan ingatan.
7.Gunakan gambar
Adanya gambar menambah catatan menjadi lebih menarik dan dapat mengaktifkan otak kanan.
Sedangkan kiat-kiat dalam pembuatan mind mapping adalah:32
1.gunakan warna berbeda untuk setiap topik utama;
2.tunjukkan asosiasi dengan menggambarkan panah antara cabang-cabang;
3.kembangkan sendiri dengan menggunakan gambar, simbol dan singkatan;
4.nomori cabang-cabang sesuai dengan urutan alur kronologis;
5.kreatiflah.
Pemetaan-pikiran dapat menuangkan informasi yang diperoleh diatas kertas sesuai dengan cara pikiran mengolahnya, bukanya dalam bentuk garis besar yang kaku. Setiap peta pikiran adalah hasil khas pribadi orang yang membuatnya. Peta pikiran adalah sebuah teknik untuk menolong menuliskan gagasan diatas kertas, membuat kaitan baru dalam pemikiran, dengan cepat dan efisien serta menjadi lebih kreatif.
f.Manfaat Mind Mapping (Peta Pikiran)
Manfaat mind mapping (peta pikiran) tanpa disadari dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya dalam pembelajaran. Secara ringkas, dengan belajar membuat peta pikiran, akan banyak manfaat yang bisa anak peroleh, diantaranya:
1.Merencana
2.Berkomunikasi
3.Menjadi lebih kreatif
4.Menghemat waktu
5.Menyelesaikan masalah
6.Memusatkan perhatian
7.Menyusun dan menjelaskan pikiran
8.Mengingat dengan lebih baik
9.Belajar lebih cepat dan efisien
10.Melihat gambar keseluruhan33
Menurut Muhammad Noer manfaat mind mapping adalah sebagai berikut.34 Pertama, mind mapping mampu meningkatkan kapasitas pemahaman dengan cara:
melihat gambaran besar suatu persoalan sekaligus melihat informasi secara detail
mengingat informasi yang kompleks lebih mudah.
mengatasi informasi yang banyak karena telah ditata dan dikelompokkan sedemikan rupa.
Kedua, mind mapping dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam berimajinasi, mengingat, berkonsentrasi, membuat catatan, meningkatkan minat sekaligus mampu menyelesaikan persoalan. Ketiga, mind mapping dapat merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunakan garis lengkung, warna dan gambar. Ini membuat sebuah catatan sekaligus menjadi karya seni yang indah. Keempat, mind mapping membantu seseorang membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat.
Dari uraian diatas, pemetaan pikiran mempunyai banyak manfaat yang dapat diperoleh siswa yang disebabkan karena adanya unsur-unsur yang terdapat dalam mind mapping itu sendiri, sehingga dipandang dapat menghilangkan semua kekurangan-kekurangan dalam pencatatan standar. Ditambah, adanya hubungan antar informasi menyebabkan semua informasi yang masuk dalam otak akan terasosiasi satu sama lain.
g.Perbedaan Mind Mapping (Peta Pikiran) dengan Catatan Biasa.
Mind map (peta pikiran) adalah suatu metode pencatatan yang berbeda dari bentuk pencatatan secara konvensional. Lebih lanjut, peta pikiran adalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Berikut ini disajikan perbedaan antara catatan tradisional dengan catatan mind mapping.

Tabel 2.1 Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping35
Catatan Biasa
Peta Pikiran (Mind Mapping)
1.Hanya berupa tulisan-tulisan saja
2.Hanya dalam satu warna
3.Untuk mereview ulang Memerlukan waktu yang lama
4.Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama
5.Statis
1.Berupa tulisan, simbol dan gambar
2.Berwarna-warni
3.Untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek
4.Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif
5.Membuat individu menjadi lebih kreatif.
Sebuah mind mapping (peta pikiran) memiliki kelebihan dibanding bentuk pencatatan linear, yaitu:
1.bagian pusat dengan gagasan utama lebih jelas terdefinisikan;
2.nilai penting relatif dari setiap gagasan secara jelas ditunjukkan;
3.sebagai hasil dari kelebihan diatas, ingatan dan kaji ulang, keduanya akan lebih efektif dan lebih cepat;
4.sifat struktur itu memungkinkan penambahan informasi baru dengan mudah tanpa mencoret-coret dan sebagainya;
5.setiap peta yang dibuat akan tampak dan berbeda di setiap peta lainnya. ini akan membantu mengingat;
6.sifat terbuka dari peta akan membuat otak mampu membuat hubungan baru yang lebih mudah. 36
Dari uraian tersebut, mind mapping adalah suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima dibandingkan menggunakan catatan biasa.
h.Perbedaan Mind Mapping (Peta Pikiran) dengan Concept Mapping (Peta Konsep)
Pengertian peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan pada konsep-konsep lainnya pada kategori yang sama.37 Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk kata-kata.38 Jadi siswa-siswa mengatur sejumlah konsep atau kunci-kunci dalam satu halaman kertas, kemudian menghubungkannya dengan garis-garis sepanjang kata-kata itu ditulis.
Pada peta konsep didominasi dengan kata-kata dan garis-garis yang menghubungkan antar konsep. Namun sebaliknya, pada mind mapping atau peta pikiran, antara kata-kata kunci dipadukan dengan gambar dan warna sehingga tampak menarik. Hal ini diselaraskan dengan prinsip mind mapping yang didasarkan pada cara kerja otak kiri dan kanan. Garis dan kata-kata merupakan unsur otak kiri, sedangkan warna dan gambar merupakan unsur otak kanan. Berikut dipaparkan perbedaan mind mapping dengan concept mapping.
Tabel 2.2 Perbedaan Mind Mapping (Peta Pikiran) dan Concept mapping (Peta Konsep)
Mind Mapping (Peta Pikiran)
Concept Mapping (Peta Konsep)
1.Menggunakan kata-kata kunci dipadukan dengan gambar dan warna sehingga tampak menarik.
2.Di mulai di tengah kertas kosong dan menyebar ke segala arah.
3.Menggunakan garis lengkung dan lebih bervariasi.
4.Terdapat gambar
1.Didominasi dengan kata-kata dan garis-garis yang menghubungkan antar konsep.
2.Di mulai di bagian atas kertas menuju ke bawah.
3.Menggunakan garis lurus.
4.Tidak terdapat gambar.

3.Koloid
a.Sistem Dispersi
Suatu sistem dua komponen dengan komponen yang satu tersebar dalam komponen yang lain disebut sistem dispersi. Komponen yang tersebar yang jumlahnya sedikit disebut fase terdispersi, sedangkan komponen yang banyak jumlahnya disebut medium pendispersi. Menurut ukuran dari partikel fasa terdispersinya, sistem dispersi dibagi dalam tiga golongan, yakni:
1.Larutan sejati, mempunyai ukuran partikel < 10-9m. 2.Koloid, mempunyai ukuran partikel 10-9m – 10-7m. 3.Suspensi, mempunyai ukuran partikel >10-7m.39
Secara sepintas perbedaan antar suspensi (sering disebut campuran kasar) dengan larutan (sering disebut larutan sejati) akan tampak jelas dari homogenitasnya, tetapi akan sulit dibedakan antara larutan dengan koloid atau antara koloid dengan suspensi.
1.Suspensi
Suspensi merupakan sistem dispersi dimana partikel yang berukuran relatif besar tersebar merata didalam medium pendispersinya. Merupakan campuran yang heterogen sehingga dalam sistem dispersi tersebut partikel-partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop atau bahkan dengan mata telanjang.
Suspensi merupakan sistem dispersi yang tidak stabil, sehingga bila tidak diaduk terus-menerus akan mengendap akibat gaya gravitasi bumi. Cepat lambatnya suspensi mengendap tergantung besar kecilnya ukuran partikel zat terdispersi. Semakin besar ukuran partikel terdispersi semakin cepat proses pengendapan terjadi. Untuk memisahkan partikel-partikel penyusun suspensi dapat dilakukan dengan proses penyaringan (filtrasi) sedang untuk mempercepatnya digunakan alat sentrifuge (pemusing).
2.Larutan
Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel terdispersinya dengan partikel pendispersinya walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra). Tingkatan ukuran partikel larutan adalah molekul atau ion-ion (< 1 nm), sehingga larutan merupakan campuran yang homogen dan sukar dipisahkan dengan penyaringan dan alat sentrifuge.
3.Koloid
Koloid berasal dari kata "kolia" yang berarti lem. Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861). Koloid adalah campuran dari dua atau lebih zat yang salah satunya sebagai sejumlah besar partikel yang sangat kecil dalam fasa kedua.40pada umumnya koloid mempunyai ukuran partikel antara 1nm sampai dengan 100nm. Oleh karena itu partikelnya relatif kecil. Koloid dilihat dengan mata telanjang tampak homogen, tetapi jika diamati dengan mikroskop dengan pembesaran tingkat tinggi (mikroskop ultra) akan terlihat 2 fase.
b.Jenis-jenis sistem koloid
Koloid terdiri atas dua fase yaitu fase pendispersi dan fase terdispersi. Berdasarkan fase pendispersi dan fase terdispersinya, koloid dapat digolongkan sebagai berikut.

Campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid tetapi suatu larutan sebab semua gas bercampur baik secara homogen dalam segala perbandingan.
c.Sifat-sifat Koloid
Sistem koloid mempunyai sifat yang khas, yang berbeda dengan sifat sistem dispersi lainnya. Adapun beberapa sifat koloid yang khas antara lain adalah sebagai berikut.
1.Efek Tyndall
Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Jika seberkas sinar dilewatkan pada koloid maka sinar akan kelihatan. Tetapi jika dilewatkan pada larutan maka sinar itu tidak akan kelihatan. Efek ini terjadi karena partikel koloid cukup besar untuk memantulkan dan menghamburkan sinar ke sekelilingnya. Peristiwa tersebut ditemukan oleh John Tyndall pada tahun 1869, sehingga dinamakan Efek Tyndall.42 Contoh peristiwa efek Tyndall antara lain sorot lampu pada malam yang berkabut, sorot lampu proyektor di ruangan yang berasap dan berkas sinar matahari melalui celah daun pohon pada pagi yang berkabut.
2.Gerak Brown.
Gerak Brown adalah gerakan acak partikel koloid dalam suatu medium pendispersi.43 Jika koloid diamati dibawah mikroskop ultra dengan pembesaran yang tinggi maka akan banyak partikel yang bergerak dengan tak beraturan (zig-zag). Gerak ini disebut gerak Brown, sesuai dengan penemunya Robert Brown (1773-1858). Sedangkan pada zat padat hanya ber-osillasi44 di tempat (tidak termasuk gerak Brown).45 Adanya gerak Brown mengakibatkan koloid relatif stabil, sebab partikel bergerak terus menerus sehingga pengaruh gaya gravitasi kurang berarti.
3.Adsorpsi
Adsorpsi46 ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel pendispersi pada permukaanya. Daya adsorpsi partikel koloid tergolong besar karena partikelnya memberikan sesuatu permukaan yang luas. Sifat ini telah digunakan dalam berbagai proses seperti pada penjernihan air.
4.Elektroforesis
Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik dan mempunyai muatan. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis. Bila partikel koloid menyerap ion pada permukaannya, maka partikel koloid akan bermuatan listrik. Partikel koloid bermuatan positif bila mengadsorpsi kation, misalnya Al(OH)3, Fe(OH)3, dan lain-lain. Sebaliknya partikel koloid akan bermuatan negatif bila mengadsorpsi anion, misalnya As2S3, belerang, sol logam, kanji dan lain-lain.
Jika sepasang elektrode yang dialiri arus listrik dicelupkan ke dalam dispersi koloid, maka partikel koloid bermuatan positif akan bergerak menuju katode dan partikel koloid bermuatan negatif akan bergerak menuju anode. Sedangkan kegunaan elektroforesis antara lain:
a)untuk menentukan muatan suatu partikel koloid;
b)untuk mengurangi zat-zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik yang disebut debu cottrell. Alat ini berfungsi untuk memisahkan partikel debu pada asap suatu industri.
5.Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
6.Dialisis
Karena sifat koloid yang mampu melakukan adsorbsi, pada pembuatan koloid sering didapati ion-ion pengganggu kestabilan koloid. Pemisahan ion pengganggu dapat dilakukan dengan memasukkan koloid dalam kertas selofan (membran semipermiabel). Kemudian dialiri air yang mengalir. Ion pengganggu akan melewati pori-pori kertas selofan karena diameter ion pengganggu lebih kecil dari koloid. Sedangkan partikel koloid akan tertinggal. Proses tersebut disebut dialisis.
7.Koloid liofil dan koloid liofob
Berdasarkan sifat ini sistem koloid dapat digolongkan dalam dua kelompok, yaitu sol liofil dan sol liofob. Koloid liofil adalah koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan. Sedangkan koloid liofob adalah koloid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderung memisah 47

d.Pembuatan Koloid
Oleh karena ukuran partikel koloid terletak antara partikel suspensi dan partikel larutan, maka terdapat 2 cara pembuatan sistem koloid48.
1.Cara Dispersi
Pada dasarnya, diperoleh partikel koloid dengan menghaluskan partikel-partikel kasar.


a)Cara mekanik
Partikel koloid dibuat dengan menghaluskan partikel kasar, misalnya menggunakan penggiling koloid atau penumbuk. Partikel yang telah halus didispersikan pada medium yang sesuai.
b) Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Sebagai contoh pembuatan agar-agar dengan menambahkan air dan endapan Al(OH)3 akan menjadi koloid dengan menambahkan AlCl3.
c)Elektrodispersi (metode busur Bredig)
Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Dua kawat logam yang berfungsi sebagai elektrode dicelupkan ke dalam air, kemudian di antara kedua kawat diberi loncatan listrik. Sebagian logam akan mendebu ke dalam air dan terbentuklah sistem koloid.. Contoh : pembuatan sol Au. Ag, Pt dan Cu.
2.Kondensasi
Partikel-partikel halus (ion, atom atau molekul) digumpalkan menjadi partikel berukuran koloid.
a)Reaksi pengendapan
Metode ini umumnya digunakan untuk membuat sol-sol logam yang kelarutannya rendah. Contoh :
AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

a)Reaksi Substitusi
Misalnya, larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sehingga berukuran koloid membentuk sol belerang seperti reaksi berikut.
Na2S2O3(aq)+2 HCl (aq) 2NaCl(aq)+H2 (l) + S(s)
b)Reaksi Redoks
Misalnya pada pembuatan sol belerang dengan cara reduksi SO2 terlarut dalam air dengan dialiri gas H2S
2H2S­(g) + SO2(aq) 3S(s)+2H2O(l)
c)Reaksi Hidrolisis
Sol-sol hidroksida logam seperti Fe(OH)3,All(OH)3 dan Sn(OH)2 diperoleh dengan menambahkan garam kloridanya ke dalam air mendidih dan garam itu mengalami hidrolisis menjadi hidroksida yang berukuran koloid.
FeCl3(aq) + 3H2O(aq)→ Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
d)Penggantian pelarut
Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi, sehingga fase terdispersi yang semula larut menjadi berukuran koloid. Misalnya, belerang dilarutkan dalam etanol akan membentuk larutan sejati. Jika larutan ini dimasukkan dalam air maka partikel-partikel belerang akan terkondensasi membentuk sol belerang.
e.Manfaat Koloid dan Pencemarannya di Lingkungan
Koloid memegang peranan penting dalam berbagai bidang misalnya pengolahan dan penyajian bahan pangan, pembuatan obat-obatan, kosmetika, seni dan estetika, pengolahan air bersih, bahan bangunan dan berbagai produk industri.
Selain bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, koloid juga dapat mengganggu atau mencemari lingkungan, terutama di udara dan perairan.
1.Di udara
Kabut (fog) merupakan koloid di udara dengan fase terdispersi berupa zat cair. Kabut akan berbahaya jika medium pendispersinya terdapat gas-gas beracun, seperti SO2 dan NO2 penyebab hujan asam yang dapat merusak lingkungan. Koloid asap (smoke) dengan partikel debu berbahaya dan gabungan kabut (fog) dengan medium gas berbahaya akan menjadi koloid pencemar udara yang berbahaya, disebut smog.
2.Di perairan
Jika partikel-partikel koloid yang bermuatan bertemu dengan ion-ion mineral yang terlarut makan akan terjadi pengendapan atau pendangkalan sungai. Sisa bahan makanan atau organ makhluk yang terdispersi dalam ukuran partikel koloid akan sulit mengendap sehingga menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen biologis mikroorganisme untuk mengurai bahan organik, dan menyebabkan air mengandung sedikit oksigen dan akan mengganggu kehidupan di perairan
4.Efektivitas Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Koloid
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti adanya efek, adanya pengaruh, dapat membawa hasil tentang usaha, tindakan.49 Efektifitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju, yaitu bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.50
Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemampuannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik. Mengacu pada pengertian tersebut, efektivitas dapat diartikan tercapainya tujuan belajar dalam proses belajar.
Tujuan mempergunakan suatu metode yang paling tepat dalam pendidikan ialah untuk memperoleh efektivitas dari kegunaan metode itu sendiri.51 Masalah efektivitas biasanya berkaitan erat dengan perbandingan tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan.
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan metode yaitu metode mind mapping. Dikarenakan metode mind mapping adalah suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual yang dapat memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak dalam diri siswa. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
Menurut Mulyasa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota.52 Sedangkan menurut Sugiyono indikator efektivitas penggunaan metode adalah kecepatan pemahaman murid pada pelajaran lebih tinggi, murid bertambah kreatif dan hasil belajar meningkat.53 Maka efektivitas dalam penelitian ini hanya terbatas pada dua indikator tercapainya tujuan belajar dalam proses belajar dengan menggunakan metode mind mapping yaitu dengan meningkatnya hasil belajar aspek kognitif dan meningkatnya aktivitas siswa yang merupakan hasil belajar aspek afektif dan aspek psikomotorik.
Materi pokok sistem koloid sangat menarik untuk dipelajari dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga dalam proses pembelajarannya harus bisa memunculkan minat dan motivasi siswa untuk mengembangkan hal-hal yang telah dipelajari dalam sistem koloid. Dengan menggunakan metode mind mapping diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa dengan membuat catatan yang menarik, efektif dan memetakan pikiran-pikiran sehingga kemampuan siswa dapat berkembang dan proses belajar dapat berjalan secara efisien serta bermakna bagi siswa
B.Kajian Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung objektifitas penulisan dan juga sebagai pembanding untuk terjadinya kesamaan objek penelitian, maka dengan ini penulis: Dalam penelitian ini, ada beberapa karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai relevansi, diantaranya adalah penelitian Tony B Penelitian Tony Buzan (penemu mind mapping) dalam bukunya yang berjudul “Buku Pintar Mind Map”, menyatakan bahwa mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak, merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif dan cara kerja mind map secara komprehensif dan dengan menggunakan mind map dapat mencapai meningkatkan potensi diri.54
Dalam skripsi Sri Nurhayati (NIM 3103371) Fakultas Tarbiyah Jurusan yang berjudul “Implementasi Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) dalam Pembelajaran PAI di SD” memberikan kesimpulan bahwa metode mind mapping (peta pikiran) sangat efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran PAI dilihat dari hasil belajar siswa yang bagus, lebih memahami dan menguasai materi, keaktifan yang tinggi dalam pembelajaran PAI.55
Dalam skripsi R. Teti Rostikawati, Biology Education Study Program yang berjudul “Mind Mapping Dalam Metode Quantum Learning Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Dan Kreatifitas Siswa”. menyimpulkan bahwa proses belajar metode Quantum Learning dengan teknik peta pikiran (mind mapping) memiliki manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan potensi akademis (prestasi belajar) maupun potensi kreatif yang terdapat dalam diri siswa.56
Dalam jurnal Asri Widowati, Pendidikan Biologi yang berjudul “Inovasi dalam CAI: Creative Thinking melalui Software Mind Mapping". Menyimpulkan dampak yang muncul dari mind mapping terhadap kemampuan berpikir dan sikap berpikir siswa telah teruji. Software mind mapping dapat berkontribusi dalam pengembangan pemberdayaan CAI dengan adanya teknologi dalam pendidikan. Kajian ini juga menjelaskan aplikasi dari software mind map dan menjelaskan bagaimana kontribusinya terhadap kemampuan berpikir, khususnya berpikir kreatif.57
Dalam penelitian ini merupakan pengaplikasian metode mind mapping dan mengetahui efektivitas dari metode mind mapping dalam proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran kimia kelas XI semester 2 materi pokok koloid yang nantinya diharapkan proses pembelajaran menjadi bermanfaat dan dapat meningkatkan potensi akademis (hasil belajar) dan aktivitas siswa.
C.Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti yang dirumuskan atas dasar terkaan peneliti.58 Ini berarti hipotesis adalah rumusan jawaban sementara dalam suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya, melalui kegiatan penelitian untuk memecahkan suatu masalah atau menerangkan suatu gejala. Mengacu pada alasan pemilihan judul dan tinjauan pustaka, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha = Penggunaan metode mind mapping lebih efektif terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada materi pokok koloid di MAN.

3 comments: