Pages

October 12, 2009

Hidrokarbon

Hydrogen adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hydrogen hanya terdiri dari dua unsure karbon (C) dan hydrogen (H). walaupun hanya terdiri dari dua jenis unsure. Hydrokarbon merupakan suatu senyawa kelompok senyawa yang besar. Dalam bagian ini, akan dibahas tentang penggolongan hidrokarbon, kemudian membahas tiga golongan hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, alkuna.

1. Penggolongan Hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon di golongkan ke dalam hidrokarbon alifatik, alisiklik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik dan aromatic memiliki rantai lingkar (cincin). Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, hidrokarbon di bedakan atas jenuh dan tak jenuh. Hidrokarbon jenuh adalah jika semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. (− C − C −) sedangkan hidrokarbon tak jenuh adalah jika terdapat satu ikatan rangkap (C − C = C −) atau ikatan rangkap tiga (− C ≡ C −).

2. Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jebuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon. Karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Rumus Lewis, rumus bangun, rumus molekul, serta model dan nama dari 3 anggota pertama alkana diberikan pada table 7.2.

a. Rumus Umum Alkana
Perhatikan rumus molekul metana, etana, dan propona di bawah ini:
Metona : CH4 , Etana : C2h6 , Propora : C3H8
Ternyata rumus molekul dari 3 senyawa yang berurutan berbeda sebesar CH2. selain itu, perbandingan jumlah atom C dengan atom H selalu sama dengan n : (2n + 2). Jadi rumus umum alkana adalah :
CnH2n+2

b. Deret Homolog
Suatu kelompok senyawa karbondengan rumus umum yang sama dan sifat yang bermiripan disebut satu homolog (deret sepancaran).
* Rumus Molekul dan Nama Alkana dengan jumlah Atom C−1 sampai dengan C−10.
Jenis
atom C RumusMolekul Nama
1 CH4 Metana
2 C2H6 Etona
3 C3H8 Propona
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentona
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H10 Nonana
10 C10H22 Dekana

c. Tata Nama Alkana
Penamaan senyawa korban telah diatur oleh komisi tatanama dari himpunan kimia sedunia atau IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut nama sistematis atau nama IUPAC. Berikut ini kita akan membahas tata nama alkana bercabang :
1) Nama IUPAC alkana bercabang terdiri dari dua bagian.
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul.
3) Cabang diberi nama alkyl, yaitu sama dengan nama alkana yang sesuai tetapi akhiran ana digantai dengan it, misalnya metana menjadi metil dan etana menjadi etil (lihat gambar 7.6)
4) Posisi cabang (cabang-cabang) ditunjukkkan dengan awalan angka. Untuk itu, rantai induk diberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung sedemikian rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
5) Bila terdapat dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja dengan diberi awalan yang mengatakan jumlah cabang, misalnya 2 = di; 3 = tri; 4 = tetra, 5 = penta, dan seterusnya.
6) Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang-cabang tersebut ditulis sesuai dengan urutan abjad, misalnya etil harus ditulis lebih dahulu daripada metil.

3. Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C ≡ C
Rumus Struktur Rumus Molekul Nama
H H

C = C

H H
C2H4
Etana
H H H

C = C ─ C ─ H

H H C3H6 Propena
H H H H

C = C ─ C ─ C ─ H

H H H

H H H H

H ─ C ─ C = C ─ C ─ H

H H C4H8


a. Rumus Umum Alkena
Berdasarkan rumus molekul etana, propena dan butena : C2H4, C3H6, C4H8 dapat disimpulkan rumus umum alkena sebagai :
CnH2n

b. Tata Nama Alkena
Pemberian nama IUPAC alkena adalah sebagai berikut :
1. Rantai induk adalah rantai terpangang yang mempunyai ikutan rangkap.
2. Penomaran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
3. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu nomor dan atom karbon berkaitan rangkap yang paling pinggir (nomor terkecil)
4. Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana.
6 5 4 3 2 1
CH3 − CH − CH2 − CH ═ CH − CH 5 − metil − 2 − heksana

CH3 Induk Cabang Induk

posisi ikatan rangkap
Cabang Posisi cabang


Catatan :
Penomoran dimulai dari ujung kanan sehingga posisi ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.

4. Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga ─ C ≡ C ─ . senyawa yang mempunyai 2 ikatan karbon-karbon rangkap tiga disebut alkatriena sedangkan senyawa dengan 1 ikatan karbon-karbon rangkap tiga disebut alkenuna.
Nama, Rumus struktur dan rumus molekul dari beberapa alkuna
Nama Rumus Struktur Rumus Molekul
Etuna H − C ≡ C − H C2H2

Propuna H

H − C ≡ C − C − H

H
C3¬H4


1─ Butuna

H H

H − C ≡ C − C − C −H

H H C4H6
a. Rumus Umum Alkuna
Dari table di atas maka rumus umum
Alkuna adalah :
CnH2n - 2

b. Tata Nama Alkuna
Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana¬ menjadi una.
Contoh.
C2H2 : Etuna C3H4 : Propuna
Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan rantai induk, penomoran dan cara penulisan, sama seperti pada alkena.
Contoh.
1 2 3
H3 − C ≡ C 4
− CH

5/6C2H5 5
− CH3
cabang
Induk
Aplikasi alkana, alkena, alkuna dalam kehidupan sehari-hari

Polimer Monomer Penggunaan
Polietilena Etilena Isolasi listrik, alat permainan, kantong palstik, botol air minum
Polipropilena Propilena (propuna) Film, karpet, alat laboratorium
Poliakrilonitril (PVC) Vinil klorida Pipa, kartu kredit, jas hujan, korden mandi
Poliakrilonitril (Orlon) Akrilonitril Serat akrilik untuk karpet, pegangan setrika, pakaian
Polistirena (stirofoam) Stirena Piring dan gelas stirofoam, busa penyekat
Polimetilmetakrilat (fleksiglas) Metil metakrilat Kaca lampu mobil, lensa kontak
Polibutadiena 1,3-butadiena Benang ban mobil
SBR kopolimer Stirena, 1,3-butadiena Ban

No comments:

Post a Comment