BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan data pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran di kelas. Dari data tersebut kemudian dianalisis melalui tahapan dalam siklus-siklus tindakan.
A.Subjek Penelitian
Penelitian ini di lakukan di MA .. Subjek pelaku tindakan adalah peneliti dibantu dengan guru kimia kelas X A MA .. Sedangkan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas X A MA . yang berjumlah 30 peserta didik.
B.Lokasi Penelitian
Lokasi tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah MA . yang berada di desa, kecamatan , kabupaten .
C.Kolaborator
Salah satu ciri PTK adalah kolaborator (kerjasama) antara praktisi dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan. Dalam pelaksanan tindakan di dalam kelas, maka kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti menjadi hal yang sangat penting. Melalui kerjasama, mereka secara bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan peserta didik di sekolah.1
Dalam PTK, kedudukan peneliti setara dengan guru, dalam arti masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan. Peran kerjasama (kolaborasi) sangat menentukan keberhasilan PTK, terutama dalam mendiagnosis masalah, melaksakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi), menganalisis data, menetukan hasil, dan menyusun laporan akhir. Yang menjadi kolaborator adalah bapak Edy Al fitry S.Pd selaku pengampu mata pelajaran kimia di kelas X A MA ..
E.Desain Penelitian
Ada beberapa model PTK yang ada, dan salah satu yang sampai saat ini sering digunakan didalam dunia pendidikan, diantaranya adalah model Kemmis dan Mc Taggart yang dalam satu siklus atau tahapan terdiri dari empat tahap yaitu2 : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini dirancang dalam dua siklus. Hal ini dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru.
Prosedur penelitian tersebut secara garis besar dapat dijelaskan dengan Gambar 3.1 berikut.3
Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan setiap siklus sebagai berikut:
a.Siklus I
1)Perencanaan
a)Peneliti menyiapkan modul program dengan menggunakan program Flash MX untuk materi pokok ikatan kimia.
b)Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi yang telah direncanakan, kemudian diserahkan kepada guru.
c)Menyiapkan kisi-kisi soal tentang ikatan kimia siklus I.
d)Menyiapkan soal-soal latihan dan soal-soal tes formatif bentuk uraian serta kunci jawaban.
e)Menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar pengamatan aktifitas peserta didik serta lembar pengamatan guru dalam kegiatan pembelajaran. Observasi direncanakan akan dilaksanakan tiap pertemuan dan dilakukan oleh observer.
f)Memberikan informasi dan petunjuk penggunaan modul program disertai peragaan oleh guru dengan menggunakan LCD Proyektor dilanjutkan praktek langsung oleh siswa dan guru membimbing siswa yang masih kesulitan menggunakan modul program.
2)Tindakan
a)Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.
b)Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ikatan kimia.
c)Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ikatan kimia
d)Guru membentuk lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa berdasarkan absensi kelas.
e)Siswa melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati untuk dipresentasikan di depan kelas dengan menggunakan media flash Mx yang terhubung dengan LCD proyektor.
f)Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mengajukan pertanyaan
g)Kelompok belajar yang presentasi menjawab pertanyaan yang diajukan tadi.
h)Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan tanggapan.
i)Guru memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan.
j)Memberikan contoh dari materi ikatan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari untuk masing-masing kelompok belajar.
k)Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil presentasi.
l)Guru memberikan tes akhir siklus 1
3)Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a)Pengamatan terhadap peserta didik
1)Kemampuan siswa dalam kerja kelompok.
2)Kepandaian siswa dalam mengemukakan pendapat.
3)Keaktifan kerjasama dalam kerja kelompok diskusi.
b)Pengamatan terhadap guru
1)Kemampuan guru dalam menciptakan suasana aktif belajar, penguasaan materi, membimbing siswa dalam diskusi, dan menarik kesimpulan.
4)Refleksi.
Hasil yang diperoleh dari pengamatan yaitu tentang siswa dalam menerima materi dan tes formatif pada tindakan siklus pertama digunakan sebagai dasar apakah sudah memenuhi target atau perlu diadakan kesempurnaan pada strategi pembelajaran agar pada siklus kedua diperoleh hasil yang lebih baik
b.Siklus II
1)Perencanaan
a)Menyiapkan modul program dengan menggunakan program Flash Mx untuk materi pokok ikatan kimia.
b)Menyiapkan rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi yang telah direncanakan, kemudian diserahkan kepada guru.
c)Menyiapkan kisi-kisi soal tentang ikatan kimia siklus II.
d)Menyiapkan soal-soal tes formatif bentuk uraian beserta kisi-kisi serta kunci jawaban.
e)Lembar observasi tidak berbeda dari lembar observasi siklus pertama.
f)Memberikan informasi dan petunjuk penggunaan modul program disertai peragaan oleh guru dengan menggunakan LCD Proyektor dilanjutkan praktek langsung oleh siswa dan guru membimbing siswa yang masih kesulitan menggunakan modul program
2)Tindakan
a)Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.
b)Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ikatan kimia.
c)Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ikatan kimia
d)Guru membentuk lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa berdasarkan absensi kelas.
e)Siswa melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati untuk dipresentasikan di depan kelas dengan menggunakan media flash Mx yang terhubung dengan LCD proyektor.
f)Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mengajukan pertanyaan.
g)Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan tanggapan
h)Kelompok belajar yang presentasi menjawab pertanyaan yang diajukan tadi.
i)Guru memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan.
j)Memberikan contoh dari materi ikatan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari untuk masing-masing kelompok belajar.
k)Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil presentasi.
l)Guru memberikan tes akhir siklus II
3)Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a)Pengamatan terhadap peserta didik
1)Kemampuan siswa dalam kerja kelompok.
2)Kepandaian siswa dalam mengemukakan pendapat.
3)Keaktifan kerjasama dalam kerja kelompok diskusi.
b)Pengamatan terhadap guru
1)Kemampuan guru dalam menciptakan suasana aktif belajar, penguasaan materi, membimbing siswa dalam diskusi, dan menarik kesimpulan.
4)Refleksi
Setelah diadakan penelitian siklus I dan siklus II dilakukan analisis data. Dari hasil analisis dan refleksi ini akan diketahui apakah penelitian yang melibatkan penggunaan media komputer dalam penelitian tindakan kelas ini mampu meningkatkan hasil belajar kimia materi pokok ikatan kimia, apabila belum mampu maka dilakukan siklus berikutnya.
F.Metode Pengumpulan Data
1.Metode Observasi
Metode observasi yaitu metode yang digunakan melalui pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan keseluruhan alat indera.4 Metode ini digunakan dalam rangka mengamati proses belajar mengajar, termasuk sistem dan metode pembelajaran yang digunakan dan kelengkapan sarana prasarana serta pengaturan kelas dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penelitian.
2.Metode Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.5 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang letak geografis, profil dan dokumentasi pembelajaran di MA . yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3.Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.6 Test yang digunakan adalah ulangan dengan bentuk soal essay dengan jumlah soalnya 10 butir yang diberikan setiap akhir siklus. Test ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx. Cara pengumpulan data:
a.Data hasil belajar diambil dari hasil evaluasi berupa tes yang diberikan siswa pada akhir siklus.
b.Data tentang proses pembelajaran pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dari hasil lembar observasi guru dan siswa.
G.Analisis Data
Metode analisis yang digunakan merupakan analisis yang mampu mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan penelitian, berdasarkan tujuan dasar yang ingin dicapai yaitu menambah keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, kinerja guru meningkat, dan peningkatan hasil belajar siswa dalam materi ikatan kimia.
Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis untuk menghitung prosentase keaktifan siswa, kinerja guru, dan mengetahui tingkat hasil belajar siswa.
1.Data kinerja guru
Untuk mengetahui seberapa besar kinerja guru ketika proses belajar mengajar berlangsung, analisis ini dilakukan pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui prosentase.
Instrumen lembar observasi terdiri dari 16 aspek pengamatan, kriteria penilaian untuk tiap 1 aspek: skor 1 kinerja guru kurang, skor 2 kinerja guru cukup, skor 3 kinerja guru baik, skor 4 kinerja guru sangat baik, sehingga jumlah skor maksimal 64.
Adapun perhitungan prosentase kinerja guru adalah:
Prosentase (%) =X 100%
Kategori prosentase sebagai berikut:
80% - 100% = Sangat baik
66% - 79% = Baik
56% - 65% = Cukup
40% - 55% = Kurang
30% - 39% = Gagal
2.Data keaktifan siswa.
Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar berlangsung. Analisis ini dilakukan pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui prosentase.
Instrumen lembar observasi terdiri dari 11 aspek pengamatan, kriteria penilaian untuk tiap 1 aspek : skor 1 keaktifan siswa kurang, skor 2 keaktifan siswa cukup, skor 3 keaktifan siswa baik, skor 4 keaktifan siswa sangat baik. Sehingga jumlah skor maksimal 44.
Adapun perhitungan prosentase keaktifan siswa adalah:
Prosentase (%) = X 100%
Kategori rata-rata keaktifan adalah sebagai berikut.7
80% - 100% = Sangat baik
66% - 79% = Baik
56% - 65% = Cukup
40% - 55% = Kurang
30% - 39% = Gagal
3.Data hasil evaluasi siswa
Hasil evaluasi siklus tiap siswa diperoleh dari nilai tes akhir siklus berupa 10 soal essay. Kemudian dari data yang diperoleh dapat dianalisis nilai rata-rata tes secara klasikal dan ketuntasan belajar siswa.
a.Nilai rata-rata tes
Menentukan nilai rata-rata tes secara klasikal dengan menggunakan rumus rata-rata nilai8.
Rumus :
Keterangan :
x = rata-rata hasil tes
∑xi = jumlah nilai kelas
n = banyaknya siswa
b.Ketuntasan belajar
Menentukan ketuntasan belajar setiap siswa terhadap materi klasikal adalah sebagai berikut :
Keterangan :
P = prosentase
B = banyaknya siswa yang tuntas belajar
N = banyaknya siswa yang mengikuti tes
H.Indikator Keberhasilan
1.Hasil belajar pokok materi ikatan kimia dapat meningkat.
Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai tes tertulis pada setiap akhir siklus mencapai rata-rata 70 untuk setiap siswa. Suatu kelas dikatakan tuntas belajar bila kelas tersebut telah terdapat 26 siswa dari 30 yang memperoleh nilai 65.
2.Keaktifan belajar siswa meningkat.
Pembelajaran siswa dikatakan berhasil jika keaktifan seluruh siswa memiliki nilai ≥ 71 % atau dikategorikan baik.
3.Kemampuan atau kinerja guru.
Kemampuan guru dalam membuat rancangan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan media flash Mx dikatakan berhasil jika kemampuan guru memperoleh prosentase ≥ 71 % atau dikategorikan baik.
No comments:
Post a Comment