BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1986) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya disekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Ilmu disebut juga pedagogik, yang merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu Pedagogics. Pedagogics sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Pais yang artinya anak, dan Again yang artinya membimbing. Poerbakwatja dan Harap mengemukakan pedagogik mempunyai dua arti yaitu: (1) praktek, cara seorang mengajar; dan (2) ilmu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode mengajar, membimbing, dan mengawasi pelajaran yang disebut juga pendidikan.1
Sesuai dengan pasal 3 UU. No.20 Tahun 2003, dimana tujuan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.2 Oleh karena itu pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Agar pendidikan semakin berkualitas dan maju, perlu adanya peningkatan dalam pengajaran di sekolah. Berbagai pemikiran dan usaha pembaharuan pendidikan telah dilancarkan, baik oleh pemerintah maupun oleh lembaga swasta. Meskipun usaha pembaharuan dibidang pengajaran sekolah telah dirasakan hasilnya oleh sebagian sekolah di Indonesia, namun sebagian besar sekolah di Indonesia masih bercorak konvensional, sehingga tujuan pendidikan belum tercapai secara optimal, karena dalam pembelajaran konvensional guru memegang peranan seakan murid hanya menerima apa saja yang diberikan oleh guru.
Di tingkat sekolah menengah umum, kimia merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa dan menyebabkan siswa kurang aktif dan takut. Sebagian besar pembelajaran yang dilaksanakan hanya berorientasi pada banyaknya materi yang diserap oleh siswa sedikit sekali yang berorientasi pada ketrampilan siswa. Ilmu kimia merupakan salah satu bagian dari sains yang mempelajari secara khusus materi, sifat, perubahan, dan energi yang menyertai perubahan suatu zat.3 Salah satu materi pokok kimia yang diajarkan pada siswa kelas XI IPA adalah materi Hidrolisis Garam. Materi hidrolis garam merupakan materi yang konsepnya sebagian besar adalah perhitungan dan pemahaman dan selama ini banyak anggapan bahwa materi ini sulit, karena kurang dan belum dipahami konsep belajar dengan baik, sehingga menyebabkan siswa terjadi penurunan motivasi dalam belajar. Motivasi yang timbul dari dalam diri siswa merupakan faktor penting bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan/usahanya. Dengan adanya motivasi pada diri siswa akan memudahkan guru dalam membimbing dan mengarahkan siswa belajar, karena motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan anak di dalam belajar.
Banyak sistem pembelajaran yang membuka kemungkinan memberikan pembelajaran sejumlah besar siswa dan memberi kesempatan pembelajaran individual. Diantara berbagai model pembelajaran individual, salah satunya yaitu pembelajaran dengan model SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) yang dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat.4 Model ini termasuk model pembelajaran yang menggabungkan keuntungan-keuntungan dari berbagai pembelajaran individual lainnya, seperti tujuan intruksional khusus, belajar menurut kecepatan masing-masing, balikan atau feedback, sehingga penerapan model SQ3R dinganggap sebagai sebagai salah satu sistem pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian siswa.
Model SQ3R yaitu model pembelajaran yang menuntun siswa untuk memahami materi pelajaran secara sistamatis, meningkatkan keaktifan, dan kemandirian siswa serta memudahkan siswa belajar, karena model ini terarah langsung pada intisari yang ada pada pokok kajian. Model survey, question, read, recite, dan review ini merupakan model pembelajaran yang dirancang khusus untuk memahami suatu pokok kajian dan merupakan variasi dalam proses pembelajaran. Dengan model ini siswa akan lebih mudah menyerap materi yang diajarkan.5
B.Identifikasi Masalah
Adanya anggapan bahwa kimia merupakan pelajaran yang sulit, sehingga mengakibatkan motivasi belajar kimia siswa masih tergolong rendah, hal ini dipengaruhi oleh model pembelajaran yang masih menggunakan metode konvensional.
C.Pembatasan Masalah
Untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dan terarah maka masalah yang hendak dikemukakan dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar penelitian yang akan dilakukan dapat tercapai pada sasaran dan tujuan dengan baik. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu: Dengan model SQ3R adanya perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas control yang menggunakan metode konvensional. Jika motivasi belajar siswa lebih besar pada kelas eksperimen, maka adanya pengaruh model SQ3R terhadap motivasi belajar siswa di MAN.
D.Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka penulis mengemukakan permasalahan sebagai berikut:
Apakah ada perbedaanmotivasi belajar siswa materi pokok hidrolisis garam kelas XI IPA semester II MAN antara pembelajarn menggunakan model SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dengaan pembelajaran menggunakan metode konvensional?
E.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, dapat meningkatkan keaktifan dan kemandirian dalam belajar, bagi guru dapat memilih atau menentukan model pembelajaran yang tepat dalam. mengajarkan materi, serta informasi mengenai model pembelajaran SQ3R.
No comments:
Post a Comment