POLARISASI IKATAN KOVALEN
Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita menemui berbagai peristiwa yang berhubungan dengan ilmu kimia. Sebagai contoh :
• Mengapa minyak suka larut dalam air?
• Mengapa garam dapur (NaCl) dapat laut dalam air?
Peristiwa itu berkaitan dengan pokok bahasan berikut, yaitu molekul polar dan molekul non polar.
A. Ikatan kovalen polar dan kovalen non polar.
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan pengertian elektronegatifitas, yaitu suatu kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan elektron ikatan.
B. Molekul Polar dan Non Polar
Molekul dengan ikatan kovalen non polar,seperti H2,Cl2,dan N2 sudahlah pasti bersifat non polar.namun sebaliknya,molekul dengan ikatan polar bisa juga bersifat polar dan bisa juga bersifat non polar.Hal ini bergantung pada geometri (bentuk) molekulnya.Meskipun ikatannya bersifat polar,jika molekulnya mempunyai bentuk yang simetris,maka secara keseluruhan molekul tersebut bersifat non polar.
• Molekul H2O dan NH3 bersifat polar.
Hal ini dikarenakan ikatan antara O-H pada H2O dan N-H pada NH3 bersifat polar (ada perbedaan keelektronegatifan) dan bentuk molekulnya tidak simetris,sehingga elektron tidak menyebar merata.pada H2O dipol negatif terletak pada atom O,dan dipol positif terletak pada atom H.Sedangkan pada NH3,dipol negatif terletak pada atom N dan dipol positif terletak pada atom H.
• Pada molekul BeCl3 dan BF3,meski terdapat perbedaan keelektronegatifan antara Be dengan Cl,dan B dengan F,keduanya bersifat non polar karena bentuk molekulnya simetris,sehingga elektron tersebar secara merata.
Sifat kepolaran dari suatu molekul poliatom dapat dilakukan dengan menggambarkan ikatan polar sebagai suatu vektor,dengan ketenyuan:
1. Arah atom dari muatan + ke atom bermuatan –.
2. Jika resulta vektor dalam suatu molekul sama dengan nol,maka molekul bersifat non polar.
3. Jika resultan vektor dalam suatu molekul tidak sama dengan nol,maka molekul bersifat polar.
No comments:
Post a Comment