Pages

June 15, 2010

bAB 1

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan kreativitas anak didik, sebagaimana diatur dalam pasal 3 UU RI No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yang berbunyi ”Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bartaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap dan kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara demokratis serta bertanggung jawab”.1
Pada masa kini pendidikan telah menjadi andalan untuk meningkatkan kualitas SDM di masa depan. Masyarakat percaya bahwa pendidikan, terutama pendidikan formal, kunci untuk meningkatkan kehidupan mereka. Tetapi pendidikan seringkali tidak seideal itu. Terbukti dari banyak sarjana-sarjana yang menganggur dari tahun ke tahun, masalahnya kebanyakan lembaga pendidikan mengajari orang ”Apa yang harus dipikirkan”, sedangkan ”Bagaimana caranya berpikir” telah dikesampingkan. Menurut Francis Bacon, pengetahuan semata bukanlah kekuasaan. Pengetahuan hanya bernilai di tangan seseorang yang mampu berpikir baik. Belajar bagaimana cara berpikir dengan baik adalah kunci untuk meraih impian serta mengoptimalkan potensi, dan belajar untuk menjadi lebih kreatif adalah salah satu kunci sukses masa depan.2
Di dalam ajaran Islam, manusia diperintahkan supaya memikirkan kejadian-kejadian di dunia dan apa yang bisa kita perhatikan supaya dijadikan pelajaran. Sebagaimana Firman ALLAH SWT dalam Surat Al-Ghaasyiyah ayat 17-20 sebagai berikut:
                     
Artinya:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,(18) Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?(19) Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?(20) Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” ( QS. Al-Ghaasyiyah ayat 17-20)

Menurut Rogers, kreativitas akan berkembang jika seseorang punya keinginan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dan mengembangkan kemampuannya. Salah satu cara mengajarkan bagaimana cara berpikir adalah dengan menanamkan mindset berkembang (growth mindset). Carol Dweck seorang profesor di Stanford University, telah meneliti mindset selama lebih dari 2 dekade, beliau menggaris bawahi bahwa terdapat dua jenis mindset yaitu mindset tetap (fixed mindset) dan mindset berkembang (growth mindset).3 Mindset tersebut memiliki pengaruh besar terhadap prestasi dan kesuksesan hidup seseorang. Yaitu terhadap usaha, prestasi hubungan, pendidikan, olah raga, dan bisnis. Secara lebih rinci, Dweck telah melakukan penelitian terhadap siswa-siswi SMP di New York, tentang bagaimana mindset tersebut mempengaruhi pembelajaran kimia dalam jangka waktu yang lama.4
Penelitian akan dilaksanakan di MAN .. Dipilihnya jenjang pendidikan MAN, yang setara dengan jenjang sekolah menengah tingkat atas, berdasarkan pertimbangan hasil penelitian Nurihsan (2006), yang menyatakan bahwa sebanyak 65,43% siswa SMA atau yang sederajad mengalami distres pada taraf sedang sampai sangat tinggi. Gejala distres tersebut merupakan yang paling tinggi diantara jenjang pendidikan yang lain. Selain itu, MAN . mempunyai karakteristik yang unik. Menurut beberapa guru di MAN ., sebagian besar siswa yang masuk di jurusan IPA sebenarnya tidak direkomendasi-kan untuk masuk jurusan IPA karena keterbatsan kemampuan dan minat mereka yang rendah terhadap pelajaran-pelajaran IPA, tetapi karena adanya beberapa alasan dari pihak sekolah, mereka tetap dimasukkan di kelas IPA. Hal itu berpengaruh pada praktek kimia semester II pada materi asam-basa, buffer, dan hidrolisis.
Pada saat praktikum, siswa cenderung tidak aktif dan tidak kreatif pada kelas XI IPA di MAN .. Hal ini, karena siswa beranggapan bahwa pelajaran kimia tidak menarik dan sulit, dan banyak diantara siswa beranggapan bahwa siswa tersebut tidak mempunyai bakat dalam pelajaran kimia. Mindset yang tidak berkembang yang dimiliki siswa tersebut harus diubah, sehingga siswa bisa memandang bahwa kimia adalah pelajaran yang menarik dan menyenangkan, selain itu siswa juga bisa memaknai bahwa siapa juga bisa mengembagkan kemampuannya dalam pelajaran kimia. Untuk mengatasinya, perlu dikembangkan pembelajaraan kimia berbasis growth mindset. Akan tetapi sebelum dilakukan pengembangan pembelajaran tersebut, perlu diketahui secara kuantitatif pengaruh mindset terhadap kreativitas siswa.

B.Penegasan Istilah
Untuk memberikan pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang judul skripsi ini, maka diperlukan penegasan istilah.
1.Pengaruh
Pengaruh berarti “Daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.5 Yang dimaksud pengaruh dalam penelitian ini adalah daya yang ditimbulkan dari mindset mampu mempengaruhi kreativitas siswa.

2.Mindset
Mindset adalah sekumpulan kepercayaan atau cara berfikir yang mempengaruhi perilaku (behavior) dan sikap (attitude) seseorang, yang akhirnya akan menentukan level keberhasilan hidupnya.6 Mindset dalam penelitian ini hanya dibatasi pada mindset terhadap intelegensi (kecerdasan), bakat dan kepribadian yang berkaitan dengan kelangsungan pembelajaran kimia.
3.Kreativitas
Menurut Reni Akbar Hawadi, kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan, maupun karya nyata.7
4.Praktikum kimia pada semester II kelas XI
Pada skripsi ini, praktikum yang dilakukan hanya dibatasi pada materi pokok asam-basa, buffer dan hidrolisis.

C.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang, dapat ditarik benang merah rumusan masalah yang ada adalah sebagai berikut. “Adakah pengaruh antara mindset terhadap kreativitas siswa pada praktikum kimia kelas XI IPA semester II (materi pokok asam-basa, buffer dan hidrolisis) di MAN .?”.

D.Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut. ”Mengetahui adakah pengaruh antara mindset terhadap kreativitas siswa pada praktikum kimia kelas XI IPA semester II (materi pokok asam-basa, buffer dan hidrolisis) di MAN .”.

E.Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.8 Atau jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.9 Selanjutnya berangkat dari permasalahan tersebut, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut “Terdapat pengaruh yang signifikan antara mindset terhadap kreativitas siswa pada praktikum kimia kelas XI IPA semester II (materi pokok asam-basa, buffer dan hidrolisis) di MAN ..”

F.Manfaat Penelitian
Dengan diketahui pengaruh mindset terhadap kreativitas siswa pada praktikum bisa menjadi pijakan untuk menyusun strategi belajar mengajar selanjutnya dan sebagai dasar penelitian untuk mengembangkan pembelajaran kimia berbasis growth mindset.

No comments:

Post a Comment