Pages

June 15, 2010

BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

A.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar biologi peserta didik MA materi pokok sistem indra.

B.Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilaksanakan mulai tanggal 5 Juni sampai 25 Juni 2008.
Adapun tempat dilakukan penelitian ini adalah di MA.

C.Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian1. Variabel dalam penelitian ini adalah :
1.Variabel Bebas :
Variabel bebas atau independent variabel (x) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan indikator sebagai berikut :
a.Keaktifan peserta didik dalam berdiskusi
b.Partisipasi dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah kelompok
c.Keaktifan peserta didik dalam bertanya serta memberikan tanggapan dan sanggahan
d.Pendidik dapat menguasai materi

2.Variabel Terikat
Variabel terikat atau dependent variabel (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi materi pokok sistem indra dengan indikator nilai hasil ulangan sebelum dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD materi pokok sistem indra (pree test) dan nilai hasil ulangan sesudah dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD materi pokok sistem indra (post test )

D.Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode analisis kuantitatif eksperimen, yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu, dan setiap gejala yang muncul diamati dan dikontrol secermat mungkin, sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat munculnya gejala tersebut. Eksperimen pada intinya adalah pengamatan atau observasi terhadap hubungan kausal antara munculnya suatu akibat (variabel terikat) dan sebab (variabel bebas) tertentu, melalui suatu upaya sengaja yang dilakukan oleh peneliti.2

E.Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3
Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas XI IPA semester 2 MA yang terdiri dari 187 peserta didik yang terbagi dalam 4 kelas, tiap-tiap kelas terdiri dari 48 atau 46 peserta didik.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian4. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cluster random sampling, sebanyak dua kelas. Cluster random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan jalan memilih sampel yang didasarkan pada klusternya bukan pada individunya5.Terpilih kelas-kelas XI IPA 3 dan Kelas XI IPA 2 sebagai sampel dalam penelitian ini. Selanjutnya sebagai kelompok eksperimen adalah kelas XI IPA 2 dan sebagai kelompok kontrol adalah kelas XI IPA 3.
Hal ini dilakukan memperhatikan atas ciri-ciri relatif yang dimiliki. Adapun ciri-ciri tersebut adalah :
a. Peserta didik mendapatkan materi berdasarkan ketentuan yang sama
b. Peserta didik diampu oleh guru yang sama
c. Peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama.
Kelas XI IPA 2 sebagai kelompok eksperimen adalah kelas yang dikenai pembelajaran dengan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), sedangkan kelas XI IPA 3 sebagai kelompok kontrol adalah kelas yang diajar dengan menggunakan metode ceramah.

F.Teknik Pengambilan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a.Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menyelidiki benda tertulis, seperti : buku, majalah, dokumen-dokumen dan lain sebagainya6. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama peserta didik yang akan menjadi sampel dan untuk memperoleh data nilai ulangan harian peserta didik kelas XI semester II serta data lain yang berkaitan dengan penelitian.
b.Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian7. Tes yang digunakan adalah tes bentuk objektif yang berupa multiple choice dalam bentuk pre-test dan post-test8. Sebelum pelajaran biologi diberikan, peserta didik pada kelompok eksperimen dan kontrol diberi pre-test dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Hasil pre-test tersebut kemudian digunakan untuk mendapatkan data awal. Sedangkan pemberian post-test dilakukan untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan, baik yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) maupun yang diajar menggunakan metode ceramah. Adapun materi yang diberikan dalam tes ini adalah materi pelajaran biologi pada sistem indra, kelas XI semester 2.
Sebelum post-test diberikan, soal tes terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Tes yang sudah melewati tahap perbaikan dan valid, maka akan diberikan pada kelas sampel, yaitu kelas XI IPA2 dan XI IPA3. Sedangkan uji coba dilakukan pada peserta didik di luar sampel penelitian, yaitu pada kelas XI IPA4.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan perangkat tes atau instrumen adalah sebagai berikut:
1)Menentukan tujuan tes
2)Menetapkan ruang lingkup tes
3)Membuat kisi-kisi
4)Menentukan jumlah soal dengan mempertimbangkan waktu dan kesulitan soal
5)Uji coba instrumen
6)Menganalisis hasil uji coba yang meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal
7)Mengadakan revisi terhadap soal-soal yang dirasa kurang baik dengan mendasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba9.
Analisis hasil uji coba instrumen
Analisis hasil uji coba instrumen meliputi:
1)Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah10.Untuk menghitung validitas item soal digunakan rumus korelasi rumus korelasi product moment sebagai berikut:
rxy =
keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n = jumlah peserta didik
∑x = jumlah skor item nomor i
∑y = jumlah skor total
∑xy = jumlah hasil perkalian antara x dan y
Kemudian hasil rxy yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan n sesuai dengan jumlah peserta didik. Jika rxy > rtabel, maka dapat di nyata kan butir soal tersebut valid.
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan, diperoleh rtabel 0,297. Jadi, item soal di katakan valid jika rxy > 0,297. Hasil uji coba dari 45 soal di peroleh 30 soal yang valid, yaitu soal no 1,5,6,8,9,11,14,15,16,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,32,33,34,37,38,39,40,41,42,45. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 8.
2)Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus KR-20 sebagai berikut:
r11 = 11
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrument
k = jumlah item soal
∑S2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
S2 = varians total
P = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
Q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
 pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

Rumus varians :
S2 =
Kemudian hasil r11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan n sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11 ≥ r tabel , maka dapat dinyatakan bahwa butir soal tersebut reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11 0,820 dan r tabel 0,294. Jelas r11 ≥ r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 9.
3)Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau soal yang tidak terlalu sulit. Rumus yang digunakan sebagai berikut12 :
P =
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B= Banyaknya peserta didik yang menjawab benar
Js = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Menurut ketentuan, indeks kesukaran yang sering digunakan diklarifikasikan sebagai berikut :
Soal dengan 0,00 ≤ P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar
0,30 < P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang 0,70 < P ≤1,00 maka dikategorikan soal mudah. 4)Daya Beda Soal Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah : D = Keterangan : JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peseta kelompok bawah BA = Banyaknya jawaban kelompok atas BB = Banyaknya jawaban kelompok bawah D = Daya pembeda Klasifikasi daya beda : 0,00 ≤ D ≤ 0,20 maka daya pembeda jelek 0,20 < D ≤ 0,40 maka daya pembeda cukup 0,40 < D ≤ 0,70 maka daya pembeda baik 0,70 < D ≤ 1,00 maka daya pembeda baik sekali G.Teknik Analisis Data Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Dalam menganalisis data yang terkumpul dari penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dimana teknik analisis data tersebut menggunakan statistik. a.Pengujian Tahap Awal Sebelum peneliti menggunakan teknik analisis statistik yang digunakan, terlebih dahulu peneliti memeriksa keabsahan sampel. Cara yang digunakan untuk memeriksa keabsahan sampel tersebut adalah dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan rata-rata data awal.13 Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data adalah sebagai berikut : 1.Uji normalitas data awal Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan nilai pre test materi pokok sistem indra sebagai data awal. Untuk mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan statistik chi-kuadrat, adapun langkah-langkah uji chi-kuadrat adalah sebagai berikut : a)Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. b)Menentukan banyak kelas interval (k) dengan rumus: k = 1+(3,3) log n c)Menentukan panjang interval (p) Panjang kelas p dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut14 : p = d)Membuat tabel distribusi frekuensi e)Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval f)Menghitung rata-rata dengan rumus sebagai berikut : Nilai rata-rata Keterangan : = nilai rata-rata i = 1,2,3,…,k fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi xi = nilai tengah kelas interval ke-i g)Menghitung variansi, dengan rumus: s2 = Keterangan : s = nilai simpangan baku s2 = nilai variansi fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi xi = nilai tengah kelas interval ke-i n = jumlah frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi h)Menentukan harga z disetiap batas kelas xi dengan rumus sebagai berikut : Z= Keterangan : Z = nilai standar deviasi x = batas kelas = nilai rata-rata s = nilai simpangan baku i)Menentukan luas daerah tiap kelas interval j)Menghitung frekuensi ekspositori (fh), dengan rumus: fh = n x ld dengan n jumlah sampel. k)Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi ekspositori sebagai berikut: l)Menghitung nilai Chi Kuadrat () dengan rumus15:  m)Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian digunakan rumus: dk = k-3, dimana k adalah banyaknya kelas interval, dan taraf nyata  =0,05. n)Menentukan harga o)Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian: Jika  maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya jika < maka data berdistribusi normal16. 2.Uji kesamaan dua varian/homogenitas data awal Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan nilai pre test materi pokok sistem indra. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji Bartlett yang langkah-langkahnya sebagai berikut: a)Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan jumlah kelas. b)Membuat tabel uji Bartlett seperti tersebut di bawah ini: c)Menguji variansi gabungan dan semua sampel: S2 =  ( n1-1) si2/  ( ni-1) d)Menghitung satuan B dengan rumus: B = (Log Si2)  ( ni-1) e)Menghitung X2 dengan rumus: X2 = (ln10) B-(ni-1) Log Si2 f)Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel peluang (1-x) dan dk = (k-1) apabila X2 hitung < X2 tabel maka data berdistribusi homogen.17 3.Uji kesamaan dua rata-rata data awal Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut tidak berbeda , berarti kedua kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Hipotesis yang akan diujikan adalah : Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 Keterangan : µ1 : Rata-rata data kelompok eksperimen µ2 : Rata-rata data kelompok kontrol Hipotesis diatas dapat diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan menggunakan rumus sebagai berikut18 : t hitung = dengan s2 = t tabel = t[1-½ α, (n1+n2-2)] 1 = Rata-rata data peserta didik kelompok eksperimen 2 = Rata-rata data peserta didik kelompok kontrol n1 = Banyaknya peserta didik kelompok eksperimen n2 = Banyaknya peserta didik kelompok kontrol = Varians nilai data awal kelas eksperimen = Varians nilai data awal kelas kontrol s2 = Varians gabungan Kriteria pengujian : Ho diterima, jika- t (1-½ α) < t hitung < t (1-½ α) dari daftar distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan peluang (1-½ α ). Untuk harga-harga lainnya Ho ditolak. b.Pengujian tahap akhir Langkah-langkah analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan analisis tahap awal, tetap data yang digunakan adalah data hasil tes setelah diberi perlakuan atau post test. Langkah-langkah tersebut adalah : 1.Uji normalitas data hasil belajar Langkah-langkah pada uji normalitas data hasil belajar sama seperti langkah-langkah pada uji normalitas data awal sampel. 2.Uji homogenitas data hasil belajar Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai homogenitas yang sama atau tidak. Adapun langkah-langkah pada uji homogenitas data hasil belajar sama seperti langkah-langkah pada uji homogenitas data awal sampel. 3.Pengujian hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem indra. Uji t yang digunakan adalah uji t satu pihak yaitu pihak kanan. Hipotesis yang akan diujikan adalah Ho : µ1 ≤ µ Ha : µ1 > µ2
Keterangan :
µ1 : Rata-rata data kelompok eksperimen
µ2 : Rata-rata data kelompok kontrol
Hipotesis diatas dapat diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
t hitung = dengan s2 =
t tabel = t[1-½ α, (n1+n2-2)]
= Rata-rata data kelompok eksperimen
2 = Rata-rata data kelompok kontrol
n1 = Banyaknya peserta didik kelompok eksperimen
n2 = Banyaknya peserta didik kelompok kontrol
s2 = Varians gabungan
S1 = Simpangan baku kelompok eksperimen
S2 = Simpangan baku kelompok kontrol
Dari t hitung di konsultasikan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 dengan taraf signifikasi 5 %.
Kriteria pengujian adalah :
Ho diterima jika t (1-α) < t hitung < t (1-α)
Ho artinya tidak ada perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok.

No comments:

Post a Comment