Pages

June 15, 2010

bab 3

BAB III
METODE PENELITIAN
A.Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode demonstrasi kuliner terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII semester II pada materi pokok perubahan fisika dan perubahan kimia di MTs.

B.Waktu dan Tempat Penelitian
1.Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs. Lokasi penelitian dipilih dengan pertimbangan bahwa : belum pernah ada penelitian yang sama (sejenis) pada sekolah yang bersangkutan serta keadaan sekolah yang belum memiliki gedung laboratorium.

2.Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah mulai tanggal 16 Februari 2009 sampai dengan 22 Maret 2009.

C.Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.1
Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu :
1.Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependent (terikat).2 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode demonstrasi kuliner.

2.Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.3 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi pokok perubahan fisika dan perubahan kimia.

D.Metode Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs. Penelitian ini dapat dikatagorikan penelitian Quasi Eksperimental Design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random.4

E.Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1.Populasi
Menurut kamus riset karangan Drs. Komaruddin, yang dimaksudkan dengan populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel.5 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs. yang berjumlah 60 siswa dan terbagi dalam 2 kelas, masing-masing kelas berjumlah 30 siswa. Adapun keadaan populasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.Populasi terbagi dalam 2 kelas (kelas VII A dan VII B) dengan jumlah siswa sama yaitu 30 siswa.
b.Kelas VII A sebagai kelas eksperimen
c.Kelas VII B sebagai kelas kontrol
d.Mendapatkan pembelajaran dari guru yang sama.
e.Memiliki KKM mata pelajaran IPA yang sama yaitu 60.
f.Di dalam penentuan kelas tidak didasarkan prestasi sehingga dapat dikatakan bahwa kemapuan siswa antara kelas satu dan lainnya merata.

2.Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.6 Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, Yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.7 Adapun sampel yang diambil adalah keseluruhan dari populasi yang ada yaitu semua siswa kelas VII A dan VII B yang berjumlah 60 siswa. Dengan pertimbangan populasinya dikelompokkan dengan merata (homogen), sampel yang berjumlah 2 kelas tersebut selanjutnya akan dibedakan dengan satu kelas sebagai kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan, yaitu pembelajaran menggunakan metode demonstrasi kuliner dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol yang akan diberi pembelajaran dengan metode ceramah.

F.Teknik Pengumpulan Data
Dalam sub-bagian ini, akan dibahas bagaimana cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam teknik pengumpulan datanya, adalah sebagai berikut:

1.Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.8
Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar siswa dan nilai mata pelajaran IPA pada kelas VII.
2.Metode Tes
Tes merupakan instrumen atau alat untuk mengukur perilaku atau kinerja (performance) seseorang. Alat ukur tersebut berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada masing-masing subjek yang menuntut pemenuhan tugas-tugas kognitif (cognitive tasks).9 Adapun jenis tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula.10
Dalam penelitian ini metode tes dilakukan dengan :
a.Memberikan tes awal (pretest) yang sama pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengukur keadaan awal siswa.
b.Setelah materi selesai disampaikan, maka siswa pada kedua kelompok kelas diberi tes akhir (posttest) yang sama untuk mengukur hasil belajar siswa setelah di beri perlakuan.

G.Teknik Analisis Data
1.Analisis Pendahuluan
Untuk mendapatkan data yang valid, maka instrumen yang digunakan juga harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya suatu instrumen perlu diadakan pengukuran validitas dan reliabilitas terhadap instrumen tersebut.

a.Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat.11
Untuk menghitung validitas menggunakan rumus korelasi, rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan sebutan rumus korelasi product moment, rumusnya sebagai berikut.12

keterangan :
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = jumlah siswa
ΣX = jumlah skor item nomor i
ΣY = jumlah skor total
ΣXY = jumlah hasil kali perkalian antara X dan Y
Kemudian hasil yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga table r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan N sesuai dengan jumlah siswa, jika ≥ rtabel, maka dapat dinyatakan butir soal tersebut valid.
b.Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.13 Untuk perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut :

dimana :
= reliabilitas instrumen
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q= 1-p)
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item/ butir soal (dalam buku-buku lain “n” sering diganti dengan huruf “k” yang juga melambangkan banyaknya item)
S = standar deviasi dari tes ( standar deviasi adalah akar varianss).14
Rumus varianss :15

S2 = varianss
X = skor/ nilai.
N = jumlah siswa.
Kemudian hasil yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga table r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan k sesuai dengan butir soal, jika ≥ rtabel, maka dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel.

c.Analisis Butir Soal
Analisis butir soal antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek.
1)Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.Indeks kesukaran diberi simbol P (p Besar), singkatan dari kata “proporsi”. Akan tetapi telah disepakati bahwa walaupun semakin tinggi indeksnya menunjukkan soal semakin mudah tetapi tetap disebut indeks kesukaran.
Rumus mencari P adalah:

Dimana :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.16
2)Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D (d besar). Seperti indeks kesukaran, indeks deskriminasi (daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00.
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:

Dimana:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.17

2.Analisis Prasyarat Hipotesis
Sebelum melakukan analisis pengujian hipotesis yang diajukan peneliti, maka peneliti terlebih dahulu melakukan analisis data pengujian persyaratan hipotesis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
a.Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan statistik chi kuadrat, dengan rumus sebagai berikut : 18

keterangan :
Oi = fo =Frekuensi observasi
Ei = fe = Frekuensi harapan.
Uji kecocokan bisa digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data, dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1)Membuat table distribusi frekuensi yang dibutuhkan
2)Menentukan rata-rata dan standar deviasi
3)Menentuakn batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5
4)Mencari nilai z skor untuk batas kelas interval dengan rumus:

5)Mencari luas 0 - Z dari table kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas
6)Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda arah (tanda “min” dan ‘plus”, bukan tanda aljabar atau hanya merupakan arah) angka-angka 0 – Z dijumlahkan.
7)Mencari frekuensi harapan (Ei) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah respoden.
8)Menentukan nilai chi-kuadrat ()
9)Membandingkan nilai uji dengan nilai table, dngan criteria perhitungan: jika nilai uji < nilai table maka data tersebut berdistribusi normal. Dengan table = (1-α)(dk = k – 3), dimana dk = derajad kebebasan (degree of freedom) dan k = banyak kelas pada distribusi frekuensi.
b.Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama, yang selanjutnya untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas disebut juga dengan uji kesamaan varianss. Hipotesis yang dilakukan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut :
H0 :
H1 : ≠19
H0 : data terdistribusi normal.
H1 : data tidak terdistribusi normal.
Keterangan :
: varians nilai data awal kelas eksperimen.
: varians nilai data awal kelas kontrol.
Homogenitas data awal dapat dianalisis dengan menggunakan statistik F, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Fhitung =
Kemudian hasil Fhitung yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel F teoritik. Harga F teoritik dihitung dengan taraf signifikansi 5% , Fhitung < Ftabel, maka dapat dinyatakan bahwa harga Fhitung tidak signifikan, yang berarti bahwa harga varians dalam masing-masing kelompok adalah homogen.20

3.Analisis Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa. Peneliti mengharapkan adanya perbedaan tingkat hasil belajar antara siswa pada kelas control dan kelas eksperimen. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik analisis uji t pada skor hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Secara umum, pola penelitian dilakukan terhadap 2 kelompok, yang satu merupakan kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dan kelompok yang satu kelompok kontrol (kelompok pembanding) yang tidak dikenai perlakuan.
Teknik t-test (disebut juga t-skor, t-rasio, t-technique, student-t) adalah teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji signifikasi perbedaan 2 buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. 21
Bentuk rumus t-tes adalah sbb:22


dengan
Keterangan :
t = t-skor
= mean pada distibusi sampel 1 (kelas eksperimen)
= mean pada distibusi sampel 2 (kelas kontrol)
= nilai varianss pada distribusi sampel 1( kelas ekperimen )
= nilai varianss pada distribusi sampel 2 (kelas kontrol)
= jumlah individu pada sampel 1 (kelas eksperimen)
= jumlah individu pada sampel 2 (kelas eksperimen)
Analisis ini akan menghasilkan nilai t secara perhitungan yang harus dikonsultasikan dengan nilai t dalam tabel. Harga ttabel dihitung dengan taraf signifikansi 5%, jika t hitung ≥ ttabel, yang berarti diterimanya H1 dan ditolaknya H0.

No comments:

Post a Comment