I.PENDAHULUAN
Eceng Gondok ( Eichorniacrassipes ) termasuk dalamkelompok gulma perairan. Tanaman ini memiliki kecepatan berkembang biak vegetatif yang sangat tinggi,
terutama di daerah tropis dan subtropis. Selain itu, eceng gondok juga mempunyai kemampuan yang sangat besar untuk menyesuaikan ditimbulkan sudah cukup
mencemaskan. Namun ironisnya, hingga sekarang belum ditemukan cara yang optimal untuk memberantasnya. Bisa di bayangkan, selama 106 tahun berada di bumi Indonesia eceng gondok telah menyebar ke seluruh perairan yang ada dan memenuhi setiap jengkalnya, baik waduk, rawa, danau, maupun sungai. Berbagai gangguan yang banyak.. Meskipun cukup merepotkan, keberadaan eceng gondok bisa juga bermanfaat secara komersial. Tak seorang pun dapat menduga sebelumnya, bahwa usaha pemerintah yang habis bisa untuk membasmi eceng gondok yang belum mencapai hasil yang optimal justru membuahkan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan tambahan penghasilan dari penggunaan eceng gondok. Batang eceng gondok dapat dijadikan sebagai bahan baku produk kerajinan anyaman yang dapat dikomersialkan. Hanya dengan berbekal ketrampilan yang mudah dipelajari, didukung dengan kemauan, kreatifitas dan seni, maka eceng gondok dapat diolah menjadi kerajinan tas, sepatu, sandal, keranjang, tempat tissue bahkan dapat dibuat mebel seperti kursi, meja dan sofa. tempat dan kursi. Kerajinan eceng gondok ini merupakan kerajinan yang unik, karena selama ini eceng gondok dianggap sebagai sampah dan hama di perairan, namun ternyata dapat berubah menjadi komodit iusaha yang menjanjikan jika di olah menjadi berbagai jenis kerajinan yang menarik, berseni dan berdaya
II. PEMBAHASAN
A.Pengertian Eceng Gondok
Eceng gondok termasuk dalam famili Pontederiaceae. Tanaman ini memiliki bunga yang indah berwarna ungu muda (lila). Daunnya berbentuk bulat telur dan berwarna
hijau segar serta mengkilat bila diterpa sinar matahari. Daun-daun tersebut ditopang oleh tangkai berbentuk silinder memanjang yang kadang- kadang sampai mencapai 1
meter dengan diameter 1-2 cm.Tangkai daunnya berisi serat yang kuat dan lemas serta mengandung banyak air. Eceng gondok tumbuh mengapung di atas permukaan air, tumbuh dengan menghisap air dan menguapkannya kembali melalui tanaman sinar matahari melalui proses evaporasi. Oleh karenanya, selama hidupnya senantiasa diperlukan sinar matahari. Eceng gondok memiliki dua macam cara untuk berkembangbiak, yaitu dengan biji dan tunas(stolon – bhs Italia) yang berada diatas akar. Di samping itu, eceng gondok memiliki kemampuan merubah pH air di lingkungan
tumbuhnya. Suhu ideal untuk pertumbuhannya berkisar antara 280
– 300 C dengan derajat keasaman(pH) antara 4 – 12. Dalam air yang jernih serta sangat dalam apalagi dataran tinggi (melebihi 1.600 m diatas permukaan laut) eceng gondok
sulit tumbuh dan berkembang. Menurut beberapa sumber, eceng gondok diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 1894. Penanaman eceng gondok yang berasal dari negeri Brasil saat itu bertujuan untuk melengkapi dan memperindah suasana kebun raya Bogor. Oleh karena, eceng gondok yang hidup terapung di permukaan air itu memiliki bunga berwarna ungu yang cukup indah
B. Manfaat DanBahayanya TanamanEceng Gondok
Tanaman eceng gondok yang tumbuh di perairan Indonesia sekarang ini bisa menjadi tanaman yang menguntungkan umat manusia jika tahu cara pemanfaatanya,
namun juga menjadi tanaman yang sangat merugikan jika dibiarkan begitu saja.
1. MANFAAT / KEUNTUNGAN
Eceng gondok dapat dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan tangan yang menguntungkan. Keuntungan bahan kerajinan tangan dari eceng gondok adalah sebagai berikut:
a. Bahanya mudah didapat
b. Harganya murah
c. Harga jual kerajinan tangan tinggi
d. Pengerjaannya mudah
e. Kerajinan tangan dari eceng gondok adalah unik dan menarik
2. KERUGIAN / BAHAYA
Tanaman eceng gondok jika dibiarkan di rawa-rawa, waduk atau
sungai dapat menjadi tanaman yang berbahaya, bahaya yang ditimbulkan dari tanaman eceng gondok ini adalah sebagai berikut;
a. Menyebabkan pendangkalan,air permukaan menjadi lebih sediki tvolumenya karena dasar air naik, hal ini disebabkan tanaman eceng gondok menyerap air yang sangat
banyak, padahal air ini biasanya digunakan untuk keperluan tertentu, seperti pengairan sawah, pembangkit listrik, maupun pemeliharaan ikan dengan sistem karamba.
b. Di daerah perairan yang dipakai untuk pemeliaharaan ikan sistem karamba, tanaman eceng gondok yang terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan. Hal ini dikarenakan saat eceng gondok karamba yang ditanam, sehingga karamba dapat ikut terhanyut atau
rusak.
c. Di tempat wisata air, karamba dapat menyebabkan mengahalangi jalanya kapal atau
perahu yang digunakan untuk wisata keliling danau atau rawa. Selain itu juga mengganggu orang yang mau berenang atau memancing.
d. Eceng gondok yang tumbuh di sungai atau saluran irigasi, jika tidak ditangani secara serius dan cepat akan menyebabkan tersumbatnya aliran air. Keadaan ini dapat menyebabkan banjir, karena eceng gondok yang terseret air pada akhirnya akan menumpuk dipintu air dan menyumbat aliran air.
C. Berbagai KerajinanDari Tanaman EcengGondok
Jika kita dapat memanfaatkan tanaman eceng gondok secara profesional, tanaman ini dapat dijadikan lahan mata pencaharian yang menguntungkan. Tanaman eceng gondok dapat diolah sedemikian rupa dan digunakan sebagai bahan dalam membuat aneka kerajinan tangan. Berbagai hasil kerajinan yang dapat dibuat dari bahan eceng gondok salah satu nya adalah membuat tas.
D.Proses Persiapan PembuatanKerajinan Enceng Gondok
Sebelum memasuki proses pembuatan kerajinan tangan dari eceng gondok, terlebih dahulu dipersiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan serta tahap-tahap
pemrosesan eceng gondok hingga siap untuk dibuat kerajinan.
a. Bahan
Bahan dasar yang digunakan akan digunakan, dilakukan pengrajin mulai dari eceng gondok dalam keadaan basah. Standar panjang batang eceng gondok biasa adalah
antara 45 – 50 cm, sedangkan yang super berukuran panjang 50 – 60cm. Untuk mempersiapkan eceng gondok menjadi bahan baku anyaman diperlukan beberapa
bahan penunjang. Di antaranya :air bersih.Yang digunakan untuk membersihkan eceng gondok dari kotoran yang menempel. Jadi cukup menggunakan air sumur untuk menghilangkan kotoran pada daun-daun dan batang eceng.
b. MempersiapkanEceng Gondok
Pada dasarnya tangkai eceng gondok tidak bisa secara langsung digunakan sebagai bahan anyaman,akan tetapi perlu dipersiapkan terlebih dahulu melalui beberapa tahap pemrosesan. Masing-masing tahap akan diulas sebagai berikut ini.
1. TAHAP PEMBERSIHAN
Sewaktu mengangkat eceng gondok dari dalam air ( tempat tumbuhnya) akan terbawa juga bagian-bagian lain dari tanaman secara lengkap, seperti bunga, daun, tangkai, tunas, dan akar. Oleh karena, untuk mempersiapkan bahan anyaman hanya diperlukan
bagian tangkai daunnya, maka bagian yang lain harus disisihkan. Setelah bagian-bagian yang tidak dibutuhkan disisihkan, tangkai eceng gondok kemudian bisa segera dicuci dan dibilas hingga benar-benar bersih. Bila perlu gunakan air sabun atau air kaporit agar pekerja yang menanganinya selalu dalam kondisi sehat, mengingat kondisi tempat tumbuh eceng gondok yang kotor.
2. TAHAP PENGERINGAN
Setelah tangkai eceng gondok bersih dari segala kotoran selanjutnya bisa dijemur dengan sesekali dibalik hingga tangkai benar-benar kering. Waktu penjemuran kurang lebih selama 6 hari atau tergantung pada ketebalan tangkai dan cuaca (ada tidaknya sinar matahari). Tangkai sebaiknya dijemur di atas lantai yang disemen atau di atas pasir. Karena penjemuran dengan cara ini hasilnya akan lebih maksimal (kering merata). Untuk mempercepat waktu pengeringan dapat diupayakan dengan membantu memisahkan kandungan airnya sebelum dijemur. Caranya, eceng gondok yang masih basah(sehabis dicuci) langsung dipres dengan alat pres manual kemudian baru dijemur.
3. TAHAP PEMILIHAN
Apabila tangkai eceng gondok telah kering, selanjutnya bisa segera dikelompokkan berdasarkan warna dan panjangnya agar bisa ditetapkan penggunaannya. Ukuran panjang yang dipakai adalah 45 –50 cm untuk ukuran biasa dan 50 –60 cm untuk ukuran besar.
4. TAHAP PEMBELAHAN
Adakalanya karena tuntutan ketentuan dalam desain anyamannya, eceng gondok kering
perlu dibelah menjadi beberapa bagian.
5. TAHAPPENGANYAMAN
Eceng gondok yang telah dipres kemudian dianyam untuk mendapat lembaran-lembaran eceng gondok berukuran 50 – 60cm. Ada beberapa cara penganyaman eceng
berubah selama dianyam,yaitu :
a. Bagian ujung atau pangkalnya dijepit dengan penjepit kayu atau dipaku pada bilah kayu.
b. Pita-pita dengan nomor ganjil ditarik kesebelah kiri, sedangkan pita yang nomor urutnya genap ditarik ke kanan. Pita-pita dibidang anyam-menganyam ini disebut lungsin.
c. Tempatkan satu helai pita diantara deretan lungsin bernomor ganjil, dengan lungsin bernomor jenis motif anyaman, bagi yang pernah membuat anyaman dasar akan langsung dapat mengerjakannya dengan baik. Untuk selanjutnya akan dapat diutak-atik sehingga menghasilkan motif-motif lain yang lebih unik, indah dan menawan.
E.Proses PembuatanKerajinan Enceng Gondok
Ada dua macam cara pembuatan tas dari anyaman eceng gondok, yaitu menggunakan cetakan dan tanpa cetakan. Tas eceng gondok yang dalam pembuatannya tidak menggunakan cetakan, bahan bakunya lembar anyaman yang telah dipersiapkan
Produk tas eceng gondok yang dibuat tanpa menggunakan cetakan perlu dibuatkan pola dari bahan karton agar ukurannya menjadi seragam. Beberapa contoh desain
tas yang dibuat dengan bahan bakulembar anyaman bisa diulas dengan pola dan sketsa cara pembuatannya seperti berikut ini.
a) PEMASANGAN BAHAN ECENG GONDOK
Potong anyaman eceng gondok dengan lebar 10 cm dan panjang 60cm, kemudian tempelkan tepat di cm sebanyak dua lembar.Tempelkan potongan anyaman agel tersebut di atas busa pelapis pada sisi kanan dan kiri anyaman eceng gondok dengan menggunakan lem, untuk mendapatkan hasil pengeleman yang merata, gunakan alat penyemprot untuk menyemprotkan lem pada permukaan anyaman agel. Jahit sepanjang tepi anyaman tadi untuk menguatkan perekatan. tengah-tengah permukaan busa pelapis tadi dengan menggunakan lem. Untuk lebih menguatkan, jahit tepat diseluruh pinggir anyaman eceng gondok.
b.) PEMASANGAN PEGANGAN TAS
Pilih pegangan tas dari eceng gondok yang sudah kering. Kemudian, bentuk tali eceng menyerupai kepang sampai kuat dan rapat agar tidak mudah lepas. Setelah itu kita pasangkan pada bagian pinggir tas agak menengah dengan cara dijahit.
III. PENUTUP.
Demikianlah pembahasan hasil kerajinan dari eceng gondok yang dapat dimanfaatkan ulang. Semoga dapat menjadi sumber ilmu tambahan dan bermanfaat.
kurang lengkap nih...
ReplyDeletekok ga ada gambar na...
Ini memang sebagian aja dari keranjinan enceng gondok.
ReplyDeleteGambarnya belum ada itu betul sekali.
trima kasih komentnya.
Kang, Biasanya pewarna yang digunakan dalam kerajinan eceng gondok sebelum dianyam itu apa ya?
ReplyDeleteafwan pertanyaannya lain,,
heheee
Boleh minta contact person mas Arif, ditunggu yahh.. Thanks
ReplyDeleteterimkasih buat artikelnya kak
ReplyDeleteModel Rambut Pendek Panjang Wanita Pria Terbaru
Gan ada gk Yg mau order tali eceng,,ditmpat kami siap mengolah & mengirimnya,,,
ReplyDelete